KBR, Jakarta - Komunitas Ciliwung Condet menyebut proyek normalisasi Sungai Ciliwung dengan betonisasi dapat memicu banjir di Jakarta datang lebih cepat. Betonisasi adalah pembangunan tembok beton di sisi kanan kiri sungai.
Penulis: Melati P. Putri
Editor:

KBR, Jakarta - Komunitas Ciliwung Condet menyebut proyek normalisasi Sungai Ciliwung dengan betonisasi dapat memicu banjir di Jakarta datang lebih cepat. Betonisasi adalah pembangunan tembok beton di sisi kanan kiri sungai.
Kuasa hukum komunitas itu beralasan betonisasi itu akan menghambat penyerapan air di bantaran sungai. Dia juga menyebut proyek Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang telah berjalan itu tanpa uji AMDAL. Sehingga menganggu ekosistem lingkungan.
“Kalau ini sangat mengancam, satu, preseden buruk tentang AMDAL. Kedua, proyek ini bisa mengancam pelestarian ekosistem. Terus kepentingan lain mungkin kalau ini di beton, nanti otomatis wilayah lain semisal Depok ikut dibeton, makin cepat kan air di Jakarta. Jadi contoh yang kurang baik untuk daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.
Komunitas Ciliwung Condet (KCC) tidak mempermasalahkan titik-titik pinggiran sungai yang terlanjur dibeton karena fungsinya sebagai akses kendaraan. Mereka meminta proyek tersebut ditunda. Sementara proyek itu ditunda, pemerintah daerah bisa mengupayakan pengendalian banjir dengan penguatan hutan di hulu.
Sebelumnya hari ini merupakan sidang penyampaian replik tentang penetapan lokasi pembangunan normalisasi sungai Ciliwung 19 km di kawasan TB. Simatupang-Manggarai Jakarta. Sidang ini berlangsung di Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta. Sidang tersebut akan dilanjutkan, Rabu (13/8) minggu depan. Agendanya pembacaan duplik dari pemerintah DKI Jakarta.
Editor: Pebriansyah Ariefana