Pengguna narkoba didominasi oleh kelompok usia produktif.
Penulis: Hoirunnisa
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengeklaim prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2023 menurun 1,73 persen menjadi 3,33 juta jiwa.
Kepala BNN Marthinus Hukom mengatakan angka tersebut masih relatif tinggi. Apalagi pengguna didominasi oleh kelompok usia produktif.
"Dari jumlah tersebut kelompok umur produktif yang mendominasi penggunaan narkoba sebanyak 2,71 jiwa. Hal itu akan berpengaruh dalam pencapaian tujuan Indonesia emas. Jika dilihat dari sudut perkotaan dan pedesaan, angka prevalensi perkotaan cenderung fluktuatif dibandingkan pedesaan," ujar Marthinus dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI dengan Badan Narkotika Nasional, Senin (26/8/2024).
Marthinus Hukom mengatakan tingginya prevalensi pengguna narkoba usia produktif menandakan pentingnya memperkuat upaya penanganan, utamanya pada daerah perkotaan.
Jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi yakni ganja, sabu, ekstasi dan amfetamin, serta nipam.
Marthinus mengatakan pengawasan pada pintu masuk jalur narkoba perlu diperkuat.
"Baik dari laut, udara, maupun perbatasan darat. Perlu dilakukan intervensi dengan pendekatan iconic dan tematik berdasarkan data intelijen pada kawasan rawan narkoba," kata Marthinus.
Baca juga:
- Over Kapasitas, Lapas untuk 140 Ribu Dihuni 265 Ribu Orang
- Presiden Indonesia: Korban Narkotika Capai Jutaan Orang