Presiden Prabowo Subianto memasang target mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun.
Penulis: Astri Yuana Sari, Astri Yuana Sari, Hoirunnisa
Editor: Sindu

KBR, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto menyebut kunci pengendalian inflasi adalah swasembada pangan, baik di tingkat nasional, daerah hingga ke desa-desa. Hal ini disampaikan kepala negara saat meninjau Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024.
"Tetapi kunci daripada kelanjutan daripada masa depan kita, kuncinya sekali lagi adalah swasembada. Swasembada pangan dalam arti yang luas, dan dalam arti yang menyeluruh. Dari dulu kita diajarkan tiap desa harus punya lumbung pangan, tiap desa. Jadi, inilah strategi besar kita," kata Prabowo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin, (9/12/2024).
Dalam kesempatan itu, kepala negara juga mengapresiasi capaian inflasi nasional yang masih terkendali di bawah tiga persen. Prabowo menegaskan, produksi akan menjadi kunci pengendalian inflasi di masa mendatang.
"Di bawah tiga persen inflasi, saya kira sudah sesuatu yang prestasi dan saya katakan di sini kita harus waspada karena kalau kita tidak kompak, tidak rukun, nah itulah yang dikehendaki pihak lain. Indonesia terlalu kuat, Indonesia terlalu kaya, Indonesia terlalu besar, selalu ingin dirusak," kata Prabowo.
Yakin Swasembada Pangan
Bukan kali ini saja Prabowo membahas soal swasembada pangan. Pada Rabu, 4 Desember 2024, Prabowo bahkan yakin Indonesia bisa mencapai swasembada pangan lebih cepat dari target yang telah ditentukan.
Optimisme ini disampaikan Prabowo dalam acara Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 4 Desember 2024.
"Dan kita akan swasembada pangan, dalam waktu yang lebih singkat daripada yang saya perkirakan. Saya beri target 4-5 tahun, ternyata bisa lebih cepat," kata Prabowo dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, (4/12/2024).
Prabowo mengatakan, saat ini negara-negara di dunia fokus untuk menghilangkan kemiskinan dan kelaparan.
"Tapi, itu saya kira adalah hal-hal yang mendasar dan sebagai kesimpulan, ternyata setelah saya keliling luar negeri hadir KTT APEC, hadir KTT G20, tema di G20, tema di APEC, terutama tema di G20, temanya apa? Tema utamanya apa? Hilangkan kemiskinan, hilangkan kelaparan. Fight hunger and fight poverty. Itu tema dunia sekarang," imbuhnya.
Target Swasembada Pangan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memasang target mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun. Target itu ia utarakan pada pidato pertamanya usai pengucapan sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Minggu, (20/10/2024).
"Karena itu tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan, kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia. Saya sudah mempelajari bersama pakar-pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan. Bahkan, kita siap menjadi lumbung pangan dunia," kata Prabowo.
Jokowi Pernah Janji Hal yang Sama
Prabowo bukan presiden pertama yang berjanji mewujudkan swasembada pangan, presiden sebelumnya, yaitu Jokowi juga beberapa kali mengucapkannya, namun gagal diwujudkan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada 2023 sebanyak 31,54 juta ton. Jumlah ini turun 645,09 ribu ton dari produksi beras 2022, yakni 31,54 juta ton. BPS memperkirakan produksi beras Januari-Agustus 2024 hanya 21 jutaan ton. Angka ini lebih rendah 2,2 juta ton dibandingkan periode sama tahun lalu.
Situasi itu disikapi pemerintah dengan mengimpor beras tiga juta ton hingga Agustus 2024. Impor ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, sekaligus menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Baca juga: