indeks
Polisi: Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Poso Masih Bisa Dikenali

KBR68H, Jakarta

Penulis: Ade Irmansyah

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Polisi: Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Poso Masih Bisa Dikenali
bom bunuh diri, poso, wajah pelaku, korban tewas

KBR68H, Jakarta – Pelaku bom bunuh diri di Polres Poso pagi tadi sempat dihentikan oleh petugas penjaga, sebelum bom meledak.Namun, menurut  Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Suardi Alius pelaku tetap menerobos pintu gerbang melewati pos penjagaan. Dia memastikan tidak ada korban jiwa selain pelaku bom bunuh diri. Hingga kini, kepolisian masih mendalami motif yang digunakan oleh pelaku dan dari kelompok mana pelaku bom bunuh diri tersebut.

“Ada bom bunuh diri yang terjadi di Polres Poso. Kejadiannya jam 08:03 pagi tadi. TKPnya didepan masjid Polres Poso. Kronologisnya, tersangka dengan menggunakan sepeda roda dua bermerk Yamaha Jupiter masuk kedalam Polres Poso melintas pejagaan dan diingatkan oleh petugas, namun tetap berjalan terus. Antara pos penjagaan sampai dengan masjid itu kurang lebih 50 meter dan pada titik kurang lebih 30 meter dari pos penjagaan dan 15 meter menjelang mesjid terdengar ledakan kecil yang disusul dengan ledakan besar , ledakan itu menghancurkan tubuh pelaku”, kata Suardi Alius kepada wartawan di Kantor Mabes Polri, Senin (3/6)

Juru Bicara Kepolisian Indonesia, Suardi Alius menambahkan wajah pelaku sekaligus korban bom bunuh diri masih dapat dikenali. Dia berharap semoga petugas bisa cepat mengindentifikasi terkait pelaku bom bunuh diri tersebut.

Sebelumnya, telah terjadi  2 ledakan beruntun dengan daya ledakan kecil dan besar di depan Masjid Polres Poso. Kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa lain selain pelaku bom bunuh diri tersebut.

Editor: Doddy Rosadi

bom bunuh diri
poso
wajah pelaku
korban tewas

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...