KBR68H, Jakarta - Simulasi kericuhan dalam sidang perhitungan suara akhir di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (11/2) sudah usai. Sidang diceritakan terus berjalan pasca ricuh.
Penulis: Ninik Yuniati
Editor:

KBR68H, Jakarta - Simulasi kericuhan dalam sidang perhitungan suara akhir di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (11/2) sudah usai. Sidang diceritakan terus berjalan pasca ricuh.
Juru Bicara Polda Metro Jaya Rikhwanto mengatakan simulasi itu berlangsung singkat, tidak lebih dari 2 jam. Simulasi pun tidak menyebabkan jalan di sekitaran Menteng dan Jalan Imam Bonjol tidak ditutup.
"Lalu lintas setelah simulasi dalam kondisi aman. Komisioner dikeluarkan, sidang berlanjut dengan happy ending," kata Rikhwanto di Kantor KPU Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Dia menjelaskan dalam simulasi itu dilibatkan 450 personel kepolisian. Mereka bermain peran menjadi demonstran, polisi dan komisioner KPU. Polda juga menyiapkan kendaraan penyemprot demonstran atau water canon dan 50 personel polisi wanita (Polwan).
Rikhwanto menjelaskan dalam pengamanan pemilihan umum di Jakarta dan kota penyanggah Ibukota Negara, Polda Metro Jaya mendapatkan jatah anggaran pengamanan pemilu sebesar Rp 107 miliar. Sementara dana yang diajukan Rp 203 miliar.
"Anggaran masuk dalam Rp 107 miliar anggaran pengamanan. Yang diajukan sebenarnya Rp 203 miliar," jelas Rikhwanto.
Editor: Pebriansyah Ariefana