KBR68H, Mataram - Perayaan hari raya Nyepi tahun Saka 1936 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung aman dan khidmat.
Penulis: zainudin syafari
Editor:

KBR68H, Mataram - Perayaan hari raya Nyepi tahun Saka 1936 di kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung aman dan khidmat.Ratusan ribu umat hindu di Lombok melakukan ritual Catur Brata Nyepi di dalam rumah, sedangkan ritual perayaan dijaga oleh para pecalang atau kelompok pengamanan lokal.
Suasana sepi nampak menyelimuti seluruh jalan dan perkampungan penduduk. Di Lombok dan sejumlah tempat pariwisata dan hotel atau penginapan yang biasanya ramai oleh para wisatawan, pada saat perayaan Nyepi berubah menjadi sunyi. Para wisatawan juga tidak melakukan kegiatan apapun.
Pada sejumlah ruas jalan hanya terlihat sejumlah pecalang yang berjaga-jaga. Ketua Pecalang Darmawisesa Unit Karang Kubu, Mataram I Made Suardana mengatakan, Pecalang melakukan penjagaan selama 24 jam.
“Penjagaanya mulai jam 6 tadi pagi sampai jam 6 Selasa pagi besok. Artinya tidak ada aktifitas apapun. Catur barata Nyepi itu dalam arti kegiatan-kegiatan yang dalam catur brata itu amati geni, itu simbolisnya. Amati lelaungan, lelungan dan amati karya. Empat kegiatan yang harus kita redam untuk sementara selama 24 jam.” Kata Made Suardana disela melakukan pengamanan Nyepi Senin (31/03) siang.
Ketua Pecalang Darmawisesa Unit Karang Kubu, Mataram I Made Suardana mengatakan, pecalang melakukan penjagaan di setiap jalan dan melakukan patroli. Warga tidak diperbolehkan melakukan aktifitas kecuali dalam keadaan darurat. Mereka akan mengantarkan warga dalam kondisi darurat misalnya harus pergi ke rumah sakit.
Saat Nyepi setiap umuat Hindu dilarang melakukan aktifitas, bepergian, menyalakan lampu dan bersenang-senang.
Editor: Luviana