Pengangkatan seharusnya dilakukan maksimal satu bulan setelah pengusulan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil (NIP).
Penulis: Aura Antari
Editor: Sindu

KBR, Jakarta- Penundaan pengangkatan satu juta lebih calon aparatur sipil negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi 2024 memicu protes dan tanda tanya.
Penundaan ini pertama kali beredar di grup WhatsApp, yang beranggotakan para CASN. Calon guru CPNS, Akmal dari Temanggung, Jawa Tengah, menceritakan hal itu di gelar wicara Ruang Publik KBR bertema Gonjang-ganjing Pengangkatan CASN yang Tertunda, Senin, (10/3/2024).
"Cari kerja enggak tahu kemana setelah ini. Dari kemarin masih pusing itu sih. Saya yang notabene-nya baru lulus, belum kerja, saya sudah ikut pusing dan bingung ke depannya mau ngapain. Ayah saya sudah enggak ada, tinggal ibu saya. Ibu saya juga enggak kerja. Saya anak terakhir. Saya diundur SK-nya, masuk kerja juga diundur. Kakak saya juga bingung mau kerja apa karena saya pun masih nyari-nyari," ujarnya.
Akmal mengatakan, pengangkatan seharusnya dilakukan maksimal satu bulan setelah pengusulan Nomor Identitas Pegawai Negeri Sipil (NIP).
"Saya pertama kali itu dengarnya malah di grup WhatsApp. Jadi, di grup CASN itu kan pada saya heran kok tiba-tiba ramai seperti itu. Terus saya simak, ternyata penundaan. Nah, di situ saya masih belum percaya, ya. Maksudnya, itu hoax mungkin, ya, mungkin itu apalah. Masa ditunda sampai Oktober, karena timeline yang awal pun sudah beredar, sudah fix itu tanggal 1 April, mentok bulan Mei. Bulan ini sudah pengusulan NIP, kan? Jadi, ya, masih kaget ada pernyataan seperti itu," tuturnya.
Telanjur Mengundurkan Diri
Akmal mengatakan, penundaan ini sangat berdampak untuknya karena telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya. Akmal memilih tidak bekerja sejak beberapa bulan lalu agar fokus pada seleksi.
"Jadi, saya komitmen penuh di CPNS ini. Saya rela untuk menganggur selama 4 bulan kemarin, dari September sampai Desember itu saya fokus untuk seleksi. Ada yang nawarin pekerjaan jadi operator pulsa, operator pembayaran online, saya maaflah, padahal itu kesempatan ada yang keluar. Jadi, itu sebenarnya kesempatan buat saya, tetapi saya lewatkan," ungkapnya.
Berdampak ke Keluarga
Akmal mengaku walau telah berusaha bersabar, tetapi tetap tak mudah. Menurutnya, sulit mendapat pekerjaan bagi dirinya yang baru lulus kuliah, sehingga harapan satu-satunya hanyalah menjadi ASN.
"Selama ini juga sudah sabar, sudah nunggu lumayan lama. Tetapi, kebetulan kakak saya pun juga terkena dampak, dia kena PHK, kerja di anak perusahaan BUMN. Jadi, harapannya kan kemarin dapat kabar kakak saya kena PHK, saya bisa masuk. Sembari kakak saya juga nyari kerja, saya juga masuk kerja. Nah, ternyata dapat kabar buruk, ada usulan mau diundur. Itu juga pusing lagi, mau nyari kerja di mana," tutur Akmal.
Penundaan
Sebelumnya, keputusan menunda pengangkatan Calon ASN dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi 2024 banjir protes terutama di media sosial. Tanda pagar#SaveCASN2024 menggema selama beberapa hari merespons penundaan.
Ada juga petisi online yang dibuat peserta seleksi CPNS dan PPPK Tahap 1, bertajuk "Berikan Percepatan Pengangkatan CPNS & PPPK Tahap 1 2024". Minggu malam, 09 Maret 2025, petisi itu telah ditandatangani lebih dari 71 ribu orang.
Hari ini, Senin, 10 Maret 2025, para CASN dan PPPK menggelar demonstrasi di Kementerian PAN-RB, DPR, dan Istana Negara, menolak penundaan.
Semula, pengangkatan CASN dijadwalkan pada 22 Februari hingga 23 Maret 2025, sedangkan PPPK tahap 1 pada Februari 2025, disusul tahap 2 pada Juli 2025.
Namun, usai rapat dengan Komisi II DPR, MenPAN-RB Rini Widyantini menunda pengangkatan CPNS menjadi serentak pada 1 Oktober 2025, dan PPPK pada 1 Maret 2026.
Keputusan itu diklaim sebagai hasil kesepakatan dengan Komisi II DPR, tetapi kemudian dibantah sejumlah anggotanya Komisi II.
Formasi seleksi CASN 2024 berdasarkan data per Januari 2025, untuk formasi CPNS sebanyak 248.970, sedangkan formasi PPPK 1.017.111.
Baca juga: