Provinsi Kalimantan Barat mengklaim berhasil menerapkan program penganekaragaman pangan atau diversifikasi pangan sepanjang tahun 2014 lalu.
Penulis: Jayanti Mandasari
Editor:

KBR, Pontianak - Provinsi Kalimantan Barat mengklaim berhasil menerapkan program penganekaragaman pangan atau diversifikasi pangan sepanjang tahun 2014 lalu.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pemprov Kalbar, Anggraito, keberhasilan itu ditunjukkan dengan perolehan konsumsi beras sepanjang tahun 2014 di bawah 120 kilogram per kapita.
“Indikatornya kita konsumsi beras menurun, kalau nasionalkan 139 dan kita bisa dibawah 120 kg per kapita. Artinya ada peralihan dari konsumsi beras ke non beras. Konsumsi pangan lokal kita tingkatkan. Itu contohnya Pak Gubernur kan dinilai, gubernur akan mendapatkan penghargaan Adi Karya Pangan Nusantara. Salah satunya ya itu,” papar Anggraito kepada Portalkbr, Rabu (7/1).
Pemprov, kata dia, terus meningkatkan produksi bahan pangan lokal nonberas. Tujuannya untuk memaksimalkan implementasi program diversifikasi pangan.
Selain berhasil dalam hal diversifikasi pangan, Anggraito mengatakan Provinsi Kalimantan Barat pada tahun lalu juga bebas rawan pangan. Sebelumnya, tahun 2013 lalu di Kabupaten Landak tercatat sebagai daerah rawan pangan. Capaian itu, kata dia, karena adanya perbaikan infrstruktur, air bersih dan kesehatan warga. Selain itu, Tim Kewaspadaan Pangan dan Gizi di provinsi itu juga terus memantau kecukupan pangan di 14 kabupaten/kota yang ada.
Editor: Anto Sidharta