Pemerintah Kota Surakarta Jawa Tengah kebingungan menerapkan karti sakti Jokowi. Pemkot Surakarta masih menunggu petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis penerapan Kartu Sakti yang diluncurkan Presiden Jokowi.
Penulis: Yudha Satriawan
Editor:

KBR, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta Jawa Tengah kebingungan menerapkan karti sakti Jokowi.
Pemkot Surakarta masih menunggu petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis penerapan Kartu Sakti yang diluncurkan Presiden Jokowi.
Sekretaris Daerah pemkot Surakarta Budi Suharto mengaku masih agak kebingungan menerapkan kartu Indonesia Sehat, kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
Menurut Budi, program dari Presiden Jokowi tersebut sebelumnya sudah ada di Jamkesmas,Jamkesda, BPJS, BOS, dan sebagainya.
“Kami belum siap. Artinya, kami masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) program Presiden Jokowi itu. Itu kan program skala nasional, jadi mau tidak mau kita harus siap," kata Budi Suharto.
Budi mengakui banyak program pemerintah Surakarta yang mirip atau serupa dengan program kartu sakti Jokowi.
"Tapi ya kita tunggu lah nanti petunjuknya seperti apa dan bagaimana. Kami tetap mendukung program pemerintah," kata Budi Suharto.
Presiden Jokowi pekan lalu meluncurkan tiga kartu program andalannya yang disebut sebagai kartu sakti. Tiga kartu itu adalah Kartu Indonesia Sehat, kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
Pada tahap pertama, pemerintah menargetkan ada sekitar 15,5 juta warga yang akan menerima kartu tersebut. Namun kartu tersebut masih dalam kontroversi di DPR terkait dasar hukum dan sumber anggaran.
Editor Agus Luqman