KBR68H- Kementerian Perempuan Tunisia siap melawan jihad seks yang dilakukan para gadis Tunisia untuk melayani para militan yang berjuang melawan rezim Bashar Al-Assad.
Penulis: Suryawijayanti
Editor:

KBR68H- Kementerian Perempuan Tunisia siap melawan jihad seks yang dilakukan para gadis Tunisia untuk melayani para militan yang berjuang melawan rezim Bashar Al-Assad.
"Kementerian bermaksud untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan badan-badan non - pemerintah untuk menuntaskan masalah ini dengan cara yang tepat guna menggagalkan rencana jihad seks. Kementerian akan memberikan informasi dan pendidikan dengan target perempuan dan keluarga untuk memperingatkan mereka tentang keseriusan praktik tersebut,"demikian pernyataan kementerian perempuan.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Lotfi ben Jeddou mengatakan perempuan Tunisia telah pergi ke Suriah dan harus melayani kebutuhan seks 20 hingga 100 militan. Mereka kemudian pulang ke Suriah dalam keadaan hamil.
"Setelah hubungan seksual karena' jihad al- nikah '- ( perang suci seks , dalam bahasa Arab ) - mereka pulang dalam keadaan hamil,"katanya kepada anggota parlemen .
Ben Jeddou tidak merinci berapa banyak perempuan Tunisia telah kembali ke negara dan berbadan dua.
Jihad al- nikah , memungkinkan hubungan seksual di luar nikah dengan banyak pasangan , dianggap oleh beberapa aliran Sunni Salafi garis keras sebagai bentuk sah dari perang suci.
Media melaporkan mengatakan ratusan perempuan Tunisia telah pergi ke Suriah untuk tujuan ini, selain ratusan pria Tunisia yang bergabung dalam jihad memerangi rezim Presiden Bashar al - Assad.
Ben Jeddou mengatakan sejak ia memangku jabatan pada Maret enam ribu pemuda Tunisia dapat dicegah ke Suriah. Selama 15 tahun terakhir, ribuan warga Tunisia bergabung jihad di Afghanistan, Irak dan Suriah, terutama bepergian melalui Turki atau Libya.(Al Arabiya)