Masyarakat kurang mampu di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Karo menjadi kabupaten/kota pertama di Sumatera Utara (Sumut) yang menerima Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Penulis: Andang Suyadi
Editor:

KBR, Medan - Masyarakat kurang mampu di Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Karo menjadi kabupaten/kota pertama di Sumatera Utara (Sumut) yang menerima Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar, Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Regi Wahono menjelaskan untuk tahap awal, KKS dibagikan pada 33 ribu keluarga. Sementara KIP kepada 8.000 siswa serta KIS kepada 150.000 jiwa
Regi Wahono memaparkan Simpanan Keluarga Sejahtera adalah bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu, yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan sebagai bagian dari strategi nasional keuangan inklusif.
Pemberian bantuan ditujukan untuk mendorong akses terhadap sistem keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Untuk Program Indonesia Pintar, pemerintah menyalurkan dengan menggunakan Kartu Indonesia Pintar kepada seluruh anak usia sekolah yaitu tujuh hingga 18 tahun, dari keluarga kurang mampu, baik yang terdaftar di sekolah maupun yang belum terdaftar di sekolah.
Sementara itu, untuk Kartu Indonesia Sehat, pemerintah membagikannya kepada 4.5 juta individu, yang merupakan kepala dan anggota keluarga dari 1 juta keluarga kurang mampu.
Peluncuran tahap awal sendiri akan dilakukan di 19 kabupaten/kota di sembilan provinsi yaitu Jembrana, Pandeglang, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Cirebon, Kota Bekasi, Kuningan Kota Semarang, Tegal, Banyuwangi, Kota Surabaya, Kota Balikpapan, Kota Kupang, Mamuju Utara, Kota Pematang Siantar, dan Karo.
Peluncuran tersebut diperkirakan akan selesai pada pertengahan Desember 2014.
Editor: Antonius Eko