indeks
Nirwan Bantah Terlibat TPPU Saham Garuda

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Mirwan Amir mengklaim tidak terlibat dalam dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Muhammad Nazarudin melalui pembelian saham PT Garuda Indonesia

Penulis: Danu Mahardika

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Nirwan Bantah Terlibat TPPU Saham Garuda
Nirwan Bantah Terlibat TPPU Saham Garuda

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Mirwan Amir mengklaim tidak terlibat dalam dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Muhammad Nazarudin melalui pembelian saham PT Garuda Indonesia. Bantahan itu disampaikan Politisi Demokrat tersebut usai diperiksa KPK hari ini usai menjalani pemeriksaan KPK. Ia mengaku, tidak mengetahui sama sekali tentang proyek terpidana korupsi Wisma Atlet tersebut.

"Ditanya soal proyek-proyek nazar saya jawab saya tidak tahu sama sekali apa yang Nazar kerjakan. Jadi hanya itu. Selain itu tidak ada. (Proyeknya apa?) Ya proyeknya Nazar itu tadi saya tidak tidak ngerti sama sekali. (Ditanya soal saham Garuda?) Tidak ada. Hanya proyek Nazar saya ditanya. Saya bilang saya tidak tahu," ujarnya usai menjalani pemeriksaan KPK, Jumat (6/12).

Hari ini, KPK memeriksa Mirwan Amir sebagai saksi terkait kasus dugaan pencucian uang Nazaruddin melalui pembelian saham PT Garuda Indonesia oleh Grup Permai yang dimiliki bekas bendahara Partai Demokrat tersebut. Selain Mirwan, KPK juga meminta keterangan anggota Komisi Olahraga DPR, I Wayan Koster dan terpidana Angelina Sondakh untuk mengungkap kasus ini. Indikasi pencucian uang ini sendiri terungkap dalam persidangan kasus dugaan suap wisma atlet lewat keterangan bekas Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis.


Editor: Damar Fery Ardiyan

Nirwan Bantah Terlibat TPPU Saham Garuda

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...