Aktivis remaja asal Pakistan Malala Yousafzai menyerukan kesetaraan akses pendidikan di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat. Seruan itu dilontarkan di hadapan Sekjen PBB Ban Ki-moon, utusan khusus PBB untuk pendidikan yang juga bekas PM Inggris, G
Penulis: Dimas Rizky
Editor:

KBR68H - Aktivis remaja asal Pakistan Malala Yousafzai menyerukan kesetaraan akses pendidikan di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat. Seruan itu dilontarkan di hadapan Sekjen PBB Ban Ki-moon, utusan khusus PBB untuk pendidikan yang juga bekas PM Inggris, Gordon Brown dan seribu lebih murid dari seluruh dunia.
Dia menilai, pena dan buku adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Dalam pidatonya, Malala juga menegaskan bahwa kelompok teroris tidak akan bisa menghentikan langkahnya.
Ini adalah pidato pertama Malala sejak tertembak Taliban Oktober tahun lalu, saat menuju sekolah di Lembah Swat, Pakistan. Malala menjadi sasaran serangan Taliban karena mengkampanyekan pendidikan untuk anak-anak perempuan. Ia ditembak dari jarak dekat di bagian kepala dan harus menjalani perawatan di Inggris untuk menyembuhkan luka-lukanya.
Pidato Malala diakhiri dengan penyerahan petisi yang telah ditandatangani hampir empat juta orang. Dia mendesak pemimpin dunia agar membuka akses pendidikan bagi anak-anak di negara konflik, seperti Suriah. (BBC)
Editor: Antonius Eko