indeks
Longsor Sampah di TPA Sarimukti, Pemda Jabar Lakukan Mitigasi

Mitigasi lainnya yakni menertibkan para pemulung agar terhindar dari situasi berbahaya. Sejumlah alat berat pun sudah dipindahkan ke tempat aman.

Penulis: Arie Nugraha

Editor: Resky Novianto

Google News
SARIMUKTI
TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (9/3/2025). (sumber foto: Diskominfo Jabar)

KBR, Bandung- Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman mengatakan bakal memasang kawat bronjong untuk menahan sampah.

Langkah ini ditempuh usai terjadi longsor gunungan sampah setinggi 10 meter dengan lebar 20 meter, di Zona 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kabupaten Bandung Barat pada 8 Maret 2025.

Herman mengatakan otoritasnya telah menyiapkan anggaran Rp200 juta untuk menahan gunungan sampah di Zona 3 agar tidak berdampak ke Zona 4.

"Tadi sudah ditinjau, overall kondisi TPA aman, sudah dilakukan langkah-langkah untuk mengatasi longsor, antara lain kita sudah buat jalan alternatif menuju Zona 3 dan Depo BBM. Jangan sampai mengganggu mobilisasi alat berat untuk mengisi BBM," ujar Herman usai meninjau TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (9/3/2025).

Herman menjelaskan langkah mitigasi lainnya yakni menertibkan para pemulung agar terhindar dari situasi berbahaya. Sejumlah alat berat pun sudah dipindahkan ke tempat aman.

Langkah jangka panjang, lanjutnya, penghijauan di area TPA Sarimukti. Tahap pertama akan ditanam 2.000 pohon yang akan berfungsi sebagai penyerap air.

"Jadi sekali lagi TPA Sarimukti dalam kondisi aman. Hari ini simbolik penanaman, minggu ini akan ditanam 2.000 pohon terutama di lereng - lereng sebagai bentuk pencegahan terjadinya longsor," kata Herman.

Baca juga:

Dampak Kebakaran TPA Sampah Sarimukti, 200 Warga Jabar Kena ISPA

Herman menambahkan, longsor dipicu hujan berkepanjangan yang terjadi selama sepekan terakhir. Air menyebabkan massa di tumpukan atas sampah mendi berat, sampai akhirnya runtuh karena air sudah jenuh.

"Mudah-mudahan kedepan kalaupun ini tempat pembuangan regional, tapi kondisinya hijau, kalau lereng -lerengnya hijau, mudah-mudahan tidak ada longsoran tanah, adapun yang kemarin longsor itu longsoran sampah," ucap Herman.

Terkait kapasitas TPA Sarimukti, Herman mengungkapkan saat ini terdapat empat zona eksisting. Zona 1 sudah penuh, tak bisa menampung lagi.

Sedangkan Zona 2 terisi 90 persen. Zona 3 terisi 80 persen, dan zona 4 sudah penuh. Saat ini, sedang dibuka Zona 5 seluas 6,3 hektare saat ini sedang dalam tahap perampungan.

"Sekarang pekerjaan utamanya sudah selesai, tinggal pemasangan membran mudah- mudahan bulan Mei sudah bisa selesai," tutur Herman.

Herman menerangkan saat Zona 5 sudah bisa difungsikan, ditambah sisa ruang di Zona 2 dan 3, masa pakai TPA Sarimukti bisa diperpanjang sampai Juni 2028.

"Jadi kurang lebih 3,5 tahun, dan mudah-mudahan awal tahun 2028 TPPAS Legok Nangka sudah bisa beroperasi," ucap Herman.

Baca juga:

- Bukit Sampah di NTB Disulap Jadi Tempat Wisata, Diklaim Pertama di Indonesia

Sebelumnya, TPA Sarimukti diprediksi sudah tidak bisa lagi menampung sampah pada Maret 2025. Karena itu, Pemerintah Jawa Barat memberlakukan kebijakan pengetatan sampah kepada empat daerah pengguna, yakni Kota Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi.

Beberapa pengetatan diantaranya pelarangan pengiriman sampah anorganik ke TPA Sarimukti, pengurangan jumlah ritase truk pengirim sampah, serta zero food waste. 

TPA sarimukti
Sarimukti
Bandung
sampah
longsor

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...