indeks
Liput Demo di Mesir, Wartawati Belanda Diperkosa

KBR68H

Penulis: Doddy Rosadi

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Liput Demo di Mesir, Wartawati Belanda Diperkosa
wartawati, diperkosa, liput demo, mesir

KBR68H – Seorang wartawati asal Belanda diperkosa oleh sekelompok orang ketika tengah meliput aksi unjuk rasa besar-besaran di Tahrir Square, Kairo, Mesir. Lokasi tempat terjadinya pemerkosaan itu sama dengan lokasi pelecehaan seksual yang dialami kepala koresponden CBS, Lara Logan pada 2011 lalu.

Aksi kekerasan terhadap wartawati Belanda itu sudah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Belanda di Kairo. Dalam keterangan tertulisnya, Kedubes Belanda di Kairo mengungkapkan, wartawati yang jadi korban perkosaan berusia 22 tahun dan kejadiannya pada Jumat lalu di Tahrir Square.

“Kedubes telah memberikan bantuan kepada korban, setelah sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kairo. Korban juga sudah dipulangkan ke Belanda. Korban juga telah melakukan kerjasama yang baik dengan aparat polisi. Untuk menjaga privasi korban, tidak ada lagi informasi yang bisa kami berikan,”ujar Kedubes Belanda dalam keterangan tertulisnya.

Kasus pemerkosaan itu sempat direkam oleh video yang dipublikasikan di media online. Dalam video tersebut terlihat, seorang perempuan dengan rambut pirang tengah dikerubungi oleh sekelompok pria. Unjuk rasa besar-besara terus terjadi di Mesir dala beberapa hari terakhir. Para pengunjuk rasa meminta Presiden Morsi untuk turun dari jabatannya.

Informasi tentang diperkosanya wartawati asal Belanda pertama kali disampaikan oleh Dina Zakaria, wartawati asal Mesir yang bekerja di Egypt 25. Dia menulis di status Facebooknya, wartawati itu diperkosa oleh sekelompok orang yang menyatakan diri mereka sebagai revolusionis. (HollywoodReporter)

wartawati
diperkosa
liput demo
mesir

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...