Dengarkan

Audio ini dihasilkan oleh AI

KBR – Lembaga pembela hak asasi manusia HRWF (Human Rights Without Frontiers) memuji Azerbaijan sebagai model toleransi dan multikulturalisme di dunia.  Negara ini terletak di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya, yang berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan.

Organisasi terkemuka yang berbasis di Brussels, Belgia itu, sebelumnya mewawancara 15 etnis minoritas di Azerbaijan.  Meski mayoritas atau 95 persen warga Azerbaijan  adalah muslim, namun semua penganut agama menikmati hak yang sama.  Selain itu, semua kelompok etnis, seperti Kuis, Khanbalik dan Budge, bisa hidup damai meskipun memiliki berbeda bahasa, tradisi dan budaya.

Salah satu etnis minoritas dari Rusia dengan penduduk 120 ribu orang juga salah satu bukti berjalannya toleransi. Etnis itu bisa leluasa gencar memajukan pengajaran bahasa Rusia.  HRWF mengungkap, etnis minoritas terbesar di Azerbaijan, Lezgis secara pribadi jauh dari sifat intoleran, dan juga bisa menerima sekitar  9.000 orang Yahudi di negara itu.

"Azerbaijan membuat mekanisme dan kebijakan  untuk mendekatkan kalangan minoritas, dan keragaman multi-etnis adalah bukti bahwa perdamaian bisa berjalan di Kaukasus," tulis laporan itu.

Budaya toleransi di negara ini menjadi katalis bagi pembangunan ekonomi, yang berujung pada penciptaan 1,1 juta lapangan kerja  sejak tahun 2004. Dalam tujuh tahun terakhir, lebih dari 35 ribu perusahaan baru muncul di Azerbaijan, yang mayoritas atau 77 persen berada di berbagai daerah.

Berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Israel telah sangat menghargai upaya pemerintah Azerbaijan untuk meningkatkan toleransi beragama di negeri ini.

Tahun lalu pada tanggal 16 November 2013, pada Hari Internasional Toleransi, Azerbaijan menjadi salah satu dari lima negara toleran di dunia. Model toleransi di Azerbaijan dianggap sebagai model untuk dunia Muslim.  (azernews.az)