indeks
Konsep Reret Kepala Daerah Gelombang Dua Lebih Sederhana

Retret akan direncanakan dengan konsep lebih sederhana.

Penulis: Aura Antari

Editor: R. Fadli

Google News
retret
Sejumlah kepala daerah peserta retret mengenakan seragam komponen cadangan di Kompleks Akmil Magelang (21/2/2025). (Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wpa)

KBR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri memastikan kesiapan anggaran untuk pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua yang akan digelar dalam waktu dekat. Retret akan direncanakan dengan konsep lebih sederhana.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto di Solo, Jawa Tengah pada Kamis (3/4/2025).

"Dari Kemendagri itu masih ada anggarannya. Ini segera begitu masuk ini harus secepatnya, karena memang setelah lebaran. Lokasinya bisa di Magelang atau bisa di tempat lain. Tapi tentunya karena pesertanya tidak sebanyak angkatan pertama, maka konsepnya pun menyesuaikan. Tapi kita ingin tetap pembakalan itu sesegera mungkin, karena perlu teman-teman yang belum dapat pembakalan ini juga menyamakan frekuensi tentang program-program prioritas pemerintah," ujarnya.

Bima Arya mengatakan, ada sebanyak 49 kepala daerah belum mengikuti retret gelombang pertama. Beberapa di antaranya dari Bali, dan yang masih menghadapi sengketa Pemilu.

Kepala Daerah dari PDIP Pasti Hadir

Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah memastikan, kepala daerah dari partai berlambang banteng moncong putih yang belum mengikuti retret, akan ikut pada pelaksanaan retret gelombang kedua kepala daerah hasil Pilkada 2024.

Kepastian tersebut disampaikan kepada wartawan pada Kamis (3/4/2025).

"Ya benar, sudah ada kesepakatan kami bahwa kepala daerah dari PDIP yang belum ikut retret angkatan pertama akan ikut pada angkatan kedua," ujarnya.

Baca juga:

Dugaan Korupsi dalam Penyelenggaraan Retret Kepala Daerah

retret
kepala daerah
Akmil Magelang
PDIP
Retret

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...