Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Agus Sutomo menyatakan siap bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan oleh anak buahnya. Kata dia, prajurit Kopassus yang melakukan penyerangan ke penjara Cebongan, Yogyakarta adalah anggotanya dan dia adala
Penulis: pipit permatasari/Febriana Sinta
Editor:

KBR68H, Jakarta - Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Agus Sutomo menyatakan siap bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan oleh anak buahnya. Kata dia, prajurit Kopassus yang melakukan penyerangan ke penjara Cebongan, Yogyakarta adalah anggotanya dan dia adalah pejabat yang paling bertanggung jawab.
"Ini semua ada prosedurnya. Kita serahkan kepada hukum yang berlaku di militer. Tapi sebelas orang adalah anak buah saya. Kopassus ada komandannya. Namanya Komandan Kopassus. Sayalah orangnya. Itu semua anak buah saya. Maka sayalah orang yang paling bertanggung jawab di Kopassus. Saya orang terdepan yang paling bertanggungjawab," Agus Sutomo di Markas Besar Kopassus.
TNI AD mengakui pelaku penyerangan penjara Cebongan, Sleman, Yogyakarta adalah anggota Kopassus. Penyerang itu menggunakan senjata AK47. Mereka melakukan penembakan sehingga menewaskan 4 orang tahanan titipan Polda Yogyakarta. Mereka adalah tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus Santoso di Hugos Cafe beberapa hari sebelum kejadian.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta tetap melanjutan penyidikan kasus penembakan 4 tahanan di penjara Cebongan, meski tim investigasi TNI AD sudah mengumumkan pelaku penembakan.
Juru Bicara Polda DIY Anny Pudjiastuti mengatakan, ada beberapa penyelidikan yang belum diselesaikan oleh pihaknya. Antara lain uji balistik peluru, sketsa wajah pelaku, dan visum korban yang saat ini masih dilakukan analisis oleh Mabes Polri.
"Kami dari Polda DIY tetap akan melanjutkan untuk penyelidikan dan penyidikan yang ada. Dan kami akan tetap melengkapi, baik itu uji balistik, visum et repertum, BAP saks-saksi , kemudian BAP penanganan TKP. Ini semua akan kami siapkan manakala tim investigasi dari TNI AD memerlukan, maka secara resmi kami akan menyerahkannya,” kata Anny Pudjiastuti.
Juru Bicara Polda DIY itu menambahkan, saat ini koordinasi antara TNI AD dan Polda DIY telah dilakukan, namun belum ada kesepakatan penyidikan akan diambil alih oleh TNI AD.