Diduga karena keteledoran pekerja yang tidak memasang rambu-rambu saat proyek perbaikan jalan di dekat Masjid desa Ketanggi Kec. Rembang Kota, sejumlah pengendara sepeda motor terperosok ke dalam bekas galian.
Penulis: Radio R2B Rembang
Editor:

KBR68H, Rembang- Diduga karena keteledoran pekerja yang tidak memasang rambu-rambu saat proyek perbaikan jalan di dekat Masjid desa Ketanggi Kec. Rembang Kota, sejumlah pengendara sepeda motor terperosok ke dalam bekas galian.
Sedikitnya tiga orang pengendara motor menderita luka-luka, setelah kendaraan mereka jatuh terjungkal. Salah satunya Desi (19 tahun) warga Mejobo Kudus.
Mendengar serangkaian peristiwa kecelakaan tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, Sugino langsung turun ke lokasi kejadian. Ia sempat kesal dengan ulah pelaksana kegiatan proyek yang cenderung mengabaikan keselamatan pengguna jalan.
Bekas kerukan selebar 2 meter dan panjang hampir 10 meter itu berada di tengah badan jalan. Suasana TKP sangat gelap pada malam hari, wajar saja kalau pengendara sepeda motor, terutama yang melaju dari arah timur, langsung terperosok.
Sugino berharap setiap proyek perbaikan jalan, pelaksana harusnya memasang rambu dan penerangan yang cukup. Khusus di ruas jalan desa Ketanggi, anggotanya kemudian memasang rambu gason sebagai pembatas.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kab. Rembang, Rahardjo mengaku lalai, kurang cepat memasang rambu-rambu. Sebelum kecelakaan, memang hanya dipasang tanda berupa plastik berwarna merah.
Ia menyadari peristiwa di Ketanggi menjadi bahan evaluasi. Menurut Rahardjo, perbaikan jalan rutin dimaksudkan memperlancar arus kendaraan, setelah jalur antara Pasar Penthungan – Ketanggi – Ngotet – Tireman menjadi jalur alternatif, guna mengurangi kemacetan, akibat dampak penataan jembatan Karanggeneng.
Sumber: Radio R2B Rembang