indeks
Kader Ditangkap, Golkar Dukung KPK

KBR68H, Jakarta

Penulis: Doddy Rosadi

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Kader Ditangkap, Golkar Dukung KPK
chairunnisa, partai golkar, ditangkap kpk, akil mochtar

KBR68H, Jakarta – Partai Golkar mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi dalam menjalankan tugasnya untuk memberantas korupsi. Karena itu, Partai Golkar akan mengormati proses hukum yang dilakukan KPK terhadap salah satu kader partainya yaitu Chairunnisa yang ditangkap semalam bersama Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar.

Wakil Sekjen Partai Golkar Lalu Mara mengatakan, partai akan menunggu keterangan lengkap dari KPK seputar kasus yang menimpa Chairunnisa sebelum mengambil tindakan. Menurut dia, Golkar akan menggelar rapat internal setelah ada kejelasan status Chairunnisa dan kasus yang menimpanya dari KPK.

“Kami masih menunggu keterangan resmi dari KPK. Sebagai kader partai, tentu Golkar akan memberikan bantua hukum. Tapi begini, tolong jangan dilihat dia sebagai kader parta tetapi sebagai warga negara Indonesia. Kami mendukung pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK termasuk apabila salah satu kader kami terlibat. Status Chairunnisa di DPR dan juga di Golkar masih belum diputuskan  hingga ada kejelasan dari KPK,”kata Lalu Mara ketika dihubungi KBR68, Kamis (3/10)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Golkar, Chairunnisa ditangkap KPK semalam bersama Ketua MK Akil Mochtar dan pengusaha dengan insial CN di kediamannya di Kompleks Widya Chandra, Jakarta. Penyidik KPK juga menangkap Bupati Gunung Mas Hambit Bintih serta pihak swasta berinisial DH di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat.

KPK juga menyita sejumlah uang dollar Singapura yang jumlahnya sekitar Rp2-3 miliar. Diduga, Chairunnisa dan pengusaha CN akan memberikan uang ini kepada Akil di kediamannya, semalam. 

chairunnisa
partai golkar
ditangkap kpk
akil mochtar

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...