Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengancam mencopot jabatan bawahannya bila terbukti memperjual-belikan Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Ia menegaskan, ulah calo-calo nakal disinyalir menjadi penyebab keengganan masyarakat untuk menempati rusun itu. Pa
Penulis: bambang hari
Editor:

KBR68H, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengancam mencopot jabatan bawahannya bila terbukti memperjual-belikan Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara. Ia menegaskan, ulah calo-calo nakal disinyalir menjadi penyebab keengganan masyarakat untuk menempati rusun itu. Padahal, Pemrov DKI menggratiskan proses pemindahan warga ke rusun itu. Ia mengaku mendengar kabar ada oknum yang hendak memperjual-belikan rusun itu kepada warga Pluit.
"Saya akan cari itu! (Kalau ketemu orangnya?) Siapa dulu orangnya? (Kalau ternyata orang yang dipercaya mengelola?) Hilang! Saya sudah dengar kabar itu. Ini sedang ditelusuri. Kalau ketemu ternyata orang dalam, hilang," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama mengungkapkan bahwa ada oknum yang memungut biaya bagi warga yang tinggal di kawasan Waduk Pluit untuk dipindahkan ke Rumah Susun Marunda. Akibatnya, banyak warga Pluit yang enggan menempati Rusun tersebut. Rumah susun Marunda awalnya diperuntukkan untuk korban penggusuran dan warga yang tinggal di pemukiman kumuh.