Swasembada pangan itu tidak hanya, kadang sudah baik turun lagi karena musim.
Penulis: Astri Septiani
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan butuh proses yang panjang untuk mencapai swasembada pangan. Hal ini ia sampaikan menanggapi pertanyaan wartawan soal bagaimana optimisme Indonesia mencapai swasembada pangan.
"Ini proses panjang. Swasembada pangan itu tidak hanya, kadang sudah baik turun lagi karena musim, karena iklim yang enggak menentu. Dulu kan sudah swasembada pangan, kemudian turun lagi karena ada El Nino, La Nina," kata Jokowi di Desa Layoa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (15/7/2024).
Jokowi menyebut iklim sangat memengaruhi produktivitas pangan di semua negara.
Kata dia, dalam dua tahun belakangan, negara-negara yang biasanya memiliki produksi pangan yang berlebih juga mengalami penurunan yang tajam.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menjelaskan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian atau yang dikenal sebagai pompanisasi, menjadi salah satu upaya pemerintah mengantisipasikekeringan panjang di masa mendatang.
Kata dia, pompanisasi tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim global.
"Arahnya ke sana dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," tambahnya.
Baca juga: