KBR68H, Washington - Kalau dilihat sepintas, pengunjung gereja besar yang disebut mega-church itu tampak biasa-biasa saja. Ratusan orang yang berada di dalamnya bergembira mendengar musik dan khutbah yang bersemangat.
Penulis: Karlina Amkas
Editor:

KBR68H, Washington - Kalau dilihat sepintas, pengunjung gereja besar yang disebut mega-church itu tampak biasa-biasa saja. Ratusan orang yang berada di dalamnya bergembira mendengar musik dan khutbah yang bersemangat. Kemudian ada saat-saat tenang ketika orang membaca dan merenung. Tapi satu-satunya yang tidak terdengar dalam gereja itu adalah disebutnya perkataan Tuhan.
Puluhan perkumpulan seperti itu diadakan di gereja-gereja besar dan diberi julukan “gereja besar kelompok atheis” oleh para pendukung dan pengecamnya. Kelompok-kelompok itu telah muncul di banyak bagian Amerika, meniru gerakan serupa di Inggris, yang didorong kegiatan media sosial dan dipelopori dua pelawak Inggris.
Upacara kebaktian pertama, yang diadakan di gereja atheis di kota Los Angeles, menarik lebih dari 400 pengunjung, yang sama-sama yakin akan kepercayaan mereka bahwa Tuhan tidak ada.
Perkumpulan yang sama diadakan di San Diego, Nashville, New York dan kota-kota lain di Amerika oleh orang-orang atheis yang berusaha mencari kawan-kawan baru tanpa harus mengikuti agama dan ritual tertentu.
Munculnya gerakan atheis ini cocok dengan studi-studi baru yang menunjukkan semakin banyak warga Amerika melepaskan diri dari kelompok agama apapun. Forum Pew tentang Agama dan Kehidupan Publik mengatakan tahun lalu 20 persen penduduk Amerika mengatakan tidak punya agama, naik dari 15 persen, lima tahun lalu. (VOA)
Editor: Doddy Rosadi