indeks
Jelang Sail Komodo, Pemprov NTT Tak Libatkan Swasta

KBR68H, Kupang - Kamar Dagang dan Industri KADIN Nusa Tenggara Timur mengkritik pemerintah provinsi NTT karena tidak melibatkan pengusaha daerah dalam pergelaran Sail Komodo Juli mendatang.

Penulis: Silver Sega

Editor:

Google News
Jelang Sail Komodo, Pemprov NTT Tak Libatkan Swasta
Sail Komodo, Nusa Tenggara Timur, NTT, Kupang

KBR68H, Kupang - Kamar Dagang dan Industri KADIN Nusa Tenggara Timur mengkritik pemerintah provinsi NTT karena tidak melibatkan pengusaha daerah dalam pergelaran Sail Komodo, Juli mendatang.

Ketua KADIN Nusa Tenggara Timur Paul Lianto mengatakan seharusnya Pemda memberikan tender pengadaan akomodasi seperti biro perjalanan, penerbangan maupun perhotelan kepada pengusaha lokal.

Dengan pelibatan swasta, para pengusaha lokal bisa ikut memberikan promosi positif tentang program Sail Komodo. Menurut Paul, ada 50 pengusaha yang menunggu tender itu.

"Pariwisata, sudah ngomong aja pariwisata. Inikan Komodo? Duduk dong dengan travel biro, duduk dong dengan biro perjalanan, dengan penerbangan. Besok ini saya berangkat ke Timor Leste, bawa 50 pengusaha. Dan saya omong-omong tentang bagaimana kita majukan pariwisata di NTT. Di Timor Leste kan ada 17 Kedutaan besar mancanegara. Kita ajak mereka sana, perkenalkan pariwisata kita. Lalu bagaimana kita kerjasama segitiga antara Australia, TImor Leste dan NTT," kata Paul Lianto.

Ketua Kamar Dagang dan Industri KADIN Nusa Tenggara Timur Abraham Paul Lianto menambahkan, agenda Sail Komodo merupakan festival internasional sehingga perlu melibatkan pihak swasta supaya lebih sukses.

Sail Komodo akan dilaksanakan Juli hingga Agustus 2013. Sekitar 150 kapal layar dari 40 negara telah mendaftar menjadi peserta festival.

Jumlah peserta pun diperkirakan akan bertambah, karena pendaftaran masih dibuka.

Sail Komodo
Nusa Tenggara Timur
NTT
Kupang

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...