indeks
Gubernur Bali Minta Warganya Tak Terpancing Kerusuhan Sumbawa

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan kasus kerusuhan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akibat kerusuhan itu, ribuan warga keturunan Bali di Sumbawa mengungsi. Menurutnya, kerusuhan di sana bukan konflik etnis

Penulis: Muliarta

Editor:

Google News
Gubernur Bali Minta Warganya Tak Terpancing Kerusuhan Sumbawa
Gubernur Bali, Sumbawa

KBR68H, Denpasar - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan kasus kerusuhan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akibat kerusuhan itu, ribuan warga keturunan Bali di Sumbawa mengungsi. Menurutnya, kerusuhan di sana  bukan konflik etnis, tetapi karena kesalahpahaman.

Pastika berharap masyarakat Bali tidak meluapkan kemarahan, karena hanya akan memperkeruh suasana. Menurut Pastika, yang terpenting saat ini menuntut adanya ketegasan dari aparat penegak hukum agar ke depan kejadian yang sama tidak terulang kembali.

“Ketegasan itu yang paling penting , kalau terjadi pelanggaran hukum, harus maju sampai proses peradilan, ini pun sudah saya sampaikan pada hari yang sama saat terjadi peristiwa itu. Saya telepon bapak Kapolda NTB , kemudian juga gubernur. Oleh karena itu saya harap kita semua tenang, memang pasti kita semua prihatin dan marah,” jelas Made Mangku Pastika

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menambahkan agar kasus serupa tak berulang masyarakay Bali dimanapun berada harus mampu menjadi contoh bagi dunia dalam upaya mewujudkan perdamaian.

Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Jalan Baru dan Jalan Kebayan, Kota Sumbawa Besar. Aksi pembakaran dan penjarahan dilakukan di Kampung Jalan Baru dan Kampung Gang Tambora. Rusuh Sumbawa dipicu isu perkosaan di wilayah setempat. Kasus itu membesar menjadi isu SARA yang memicu bentrokan antara warga Bali dan Sumbawa. 3 ribu warga Bali mengungsi pasca kerusuhan itu.

Gubernur Bali
Sumbawa

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...