indeks
Demo, Mahasiswa Aru Minta Pemprov Akomodir Putra Daerah

KBR68H, Maluku- Puluhan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Gerakan Aru Bersatu (GAB) menggelar aksi demo, meminta Pemerintah Provinsi Maluku mengakomodir dan mengangkat putra daerah dengan menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten setempat menggant

Penulis: Radio DMS FM

Editor:

Google News
Demo, Mahasiswa Aru Minta Pemprov Akomodir Putra Daerah
demo, maluku, aru

KBR68H, Maluku- Puluhan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Gerakan Aru Bersatu  (GAB) menggelar aksi demo, meminta Pemerintah Provinsi Maluku mengakomodir dan mengangkat putra daerah dengan menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten setempat menggantikan, AA Gainau yang dilantik sebagai Plt Bupati Aru beberapa waktu lalu.

Dalam orasinya mereka menyatakan menolak dengan tegas apabila Pejabat Gubernur Saut Situmorang dan Sekretaris Daerah Maluku Ros Far Far mengisi kekosongan Sekda dengan orang lain yang bukan putra daerah atau anak asli pulau Aru.

Imran Patikaloba, Ketua Gerakan Aru Bersatu  berharap, Penjabat Gubernur Saut Situmorang dan Sekda Ros Far Fa, menentukan keputusan bijak dan berpihak kepada rakyat, demi menjaga stabilitas jalanya roda pemerintahan di daerah itu.

Asisten Bidang Pemerintahan Pemprov Maluku,  Angky Renyaan saat menerima perwakilan mahasiswa mengatakan, jabatan Sekda adalah jabatan karir yang tidak dapat diintervensi oleh kelompok manapun.

Menurut Renyaan, sesuai UU kepegawaian seseorang jika diangkat menduduki jabatan Sekretraris Daerah harus memenuhi kriteria baik dari sisi kepangkatan maupun kemampuan sumber daya manusia.

Menurutnya karena UU Kepegawaian mengatur PNS untuk siap ditempatkan dimanapun di Indonesia, maka semua PNS mempunyai peluang menduduki sebuah jabatan didukung syarat kepangkatan dan SDM yang mumpuni.

Sumber: Radio DMS FM


Editor: Suryawijayanti

demo
maluku
aru

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...