KBR68H, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima catatan hitam perempuan selama 2013 sampai 2014 dari Komite Aksi Perempuan (KAP), Kamis (1/5) hari ini. Bakal calon Presiden dari PDI Perjuangan itu menganggap itu informasi baru.
Penulis: Luviana
Editor:

KBR68H, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima catatan hitam perempuan selama 2013 sampai 2014 dari Komite Aksi Perempuan (KAP), Kamis (1/5) hari ini. Bakal calon Presiden dari PDI Perjuangan itu menganggap itu informasi baru.
Dengan mengenakan baju kotak-kotak bercelana bahan hitam, Jokowi menerima 25 perempuan perwakilan 30 organisasi perempuan dan pekerja. Pertemuan itu dilakukan di Rumah Dinas Jokowi di Menteng.
Dalam pertemuan itu Jokowi banyak bertanya tetang catatan hitam perempuan yang diberikan itu. Bahkan Jokowi menganggap informasi catatan hitam itu adalah informasi baru.
"Saya terima, saya senang. Ini akan saya pelajari, karena ini informasi baru untuk saya. Akan diperjuangkan," jelas Jokowi.
Jokowi juga banyak bertanya soal rancangan undang-undang Pekerja Rumah Tangga yang mandek. RUU PRT itu belum diselesaikan oleh DPR.
Koordinantor Jaringan Nasional Advokasi Pembantu Rumah Tangga atau JALA PRT, Lita Anggraini menjawab pertanyaan Jokowi itu. Menurutnya kemandekan RUU PRT itu lantaran DPR lambat untuk membahasnya.
"Karena di DPR itu kan semua majikan," kata Lita disambut tertawa kecil dan manggut-manggut dari Jokowi.
Sementara dari aktivis KAP lainnya menyoroti soal buruh perempuan di media Televisi mengalami persoalan sulitnya menegakkan independensi ruang redaksi. Serta minimnya menumbuhkan serikat pekerja berspektif perempuan. Nasib buruh perempuan tenggelam di tengah hiruk-pikuk panggung politik para pemilik media yang berpartai.
Editor: Pebriansyah Ariefana