Dwikorita menyarankan pemerintah serta masyarakat agar bersiap terhadap musim kemarau dengan menyimpan air pada akhir musim hujan ini.
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor:

KBR, Jakarta– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah di Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau di Juli dan Agustus mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers “Prakiraan Awal Musim Kemarau 2024” dipantau KBR via YouTube Info BMKG, Jumat, (15/3/2024).
Dwikorita menyebut, wilayah yang mengalami puncak kemarau pada Juli di antaranya Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Sebanyak 317 zona musim atau 45,61 persen akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagai besar Pulau Papua,” jelasnya.
Sementara untuk awal musim kemarau, BMKG memprediksi mulai terjadi bulan April di sejumlah wilayah seperti pesisir utara dari Banten, Jakarta, dan Jawa Barat, sebagian Bali, NTB, NTT, dan bagian pesisir Jawa Timur.
Kemudian di Mei, musim kemarau menerpa Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian besar Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua, dan Papua Selatan.
“Sebesar 24 persen wilayah akan memasuki musim kemarau di bulan Juni, meliputi sebagian besar Pulau Sumatra, Banten, Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku bagian Kepulauan Aru, dan Tanimbar,” ujranya.
Baca juga:
- Bencana Terus Makan Korban, Perlu Sosialisasi dan Edukasi Tiada Henti
- 2024, Fenomena El Nino Masih Akan Terjadi
Dwikorita menyarankan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat bersiap menghadapi musim kemarau yang akan datang.
Pemerintah daerah juga disarankan menyimpan air pada akhir musim hujan ini. Semisal dengan cara memenuhi danau, waduk, embung, dan sejenisnya.
Editor: Valda