indeks
Bantu Ungkap Identitas Bunda Putri, Polisi Tunggu Permintaan KPK

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim siap bantu Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap identitas dan peran Bunda Putri dalam kasus suap impor daging sapi.

Penulis: Bambang Hari

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Bantu Ungkap Identitas Bunda Putri, Polisi Tunggu Permintaan KPK
Bunda Putri, korupsi, impor daging sapi

KBR68H, Jakarta - Kepolisian Indonesia mengklaim siap bantu Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap identitas dan peran Bunda Putri dalam kasus suap impor daging sapi.

Kapolri Timur Pradopo mengatakan, polisi siap bantu jika KPK mengajukan permintaan resmi. Kata Timur, kesediaan aparatnya mengungkap identitas sosok misterius tersebut semata-mata untuk bantu KPK.

"Intinya begini. Kan proses itu sekarang sedang berjalan di persidangan. Tentunya KPK menangani. Tapi kalau KPK memang perlu mencari tahu bagian dari siapa itu tentu kita ya pasti akan bantu. (Sampai sejauh ini belum ada permintaan khusus dari KPK?) Saya kira kerja sama terus kita lakukan. (Sudah diketahui Bunda Putri itu siapa?) Kita tunggu saja hasilnya, ya," katanya kepada wartawan usai melaksanakan Sholat Idul Adha di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

Sebelumnya pihak kepolisian mengaku telah diberi instruksi langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menelusuri sosok bernama Bunda Putri. Ini menyusul tudingan yang diungkapkan tersangka suap impor sapi Luthfi Hasan Ishaq yang menyebutkan Presiden SBY mengenal dekat dengan sosok misterius tersebut. 

Bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu mengungkapkan hal tersebut dalam kesaksiannya pada kasus suap impor daging sapi. Atas kesaksian itu, Presiden membantah keras dan menyebut Luthfi berbohong.
 
Editor: Suryawijayanti 

Bunda Putri
korupsi
impor daging sapi

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...