Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memprediksi penutupan dua pabrik gula milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan diikuti penutupan pabrik gula lainnya.
Penulis: Yudi Rachman
Editor:
KBR,Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memprediksi penutupan dua pabrik gula milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan diikuti penutupan pabrik gula lainnya.
Ketua Umum APTRI, Arum Sabil beralasan, masih banyak pabrik gula lain yang mengalami kerugian. Karena itu, Kata dia, pemerintah seharusnya melindungi gula lokal dari serbuan gula rafinasi, bukan malah membiarkan.
"Pentupan dua pabrik gula yang di RNI itu bisa diiikuti oleh pabrik gula lainnya. Karena hampir 40% pabrik gula di bawah BUMN di Indonesia mengalami kerugian. Bahkan dua tahun ini mengalami kerugian, memang ini dibiarkan terus,” kata Arum.
“Bahkan bukan tidak mungkin kebangkrutan massal industri gula akan terjadi karena kerugian yang tinggi," tambahnya.
Sebelumnya, Perusahaan pelat merah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mengatakan bakal menutup dua pabrik gulanya di Cirebon pada tahun ini. Penutupan pabrik gula di Cirebon itu juga akan berdampak kepada sekitar seribuan orang petani tebu menganggur.
Dari catatan APTRI, pada 2012, pemerintah mengimpor 2,8 juta kilogram gula rafinasi sementara kebutuhannya hanya 2,1 juta kilogran. Sementara, pada 2013 pemerintah mengimpor 3,2 juta kilogram padahal kebutuhannya hanya 2,2 juta kilogram. Dengan demikian, tahun 2014 masih kelebihan 1,7 juta kilogram.
Editor: Antonius Eko
