indeks
4 Bulan Terakhir, Kominfo Takedown 290 Konten Hoaks Pemilu

"Berbagai konten negatif mulai dari konten mengandung hoaks hingga ujaran kebencian akibat perbedaan pilihan sudah banyak ditemui."

Penulis: Astri Yuanasari

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
hoaks, kampanye, pemilu 2024
Warga memantau aplikasi kolaborasi Kominfo Bawaslu dan Polri untuk pengawasan pemilu 2024 di Jakarta, Selasa (28/11/2023). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

KBR, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan sepanjang November 2023 ada 39 isu hoaks terkait Pemilu 2024 yang beredar. Padahal kampanye Pemilu 2024 baru resmi dimulai hari ini.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers, di Kementerian Kominfo, Selasa (28/11/2023).

"Jadi 27 hari yang lalu sepanjang bulan November sudah 39 isu hoaks terkait Pemilu. Berarti lebih dari satu isu hoaks terkait pemilu yang beredar setiap harinya. Sejak 17 Juli hingga 26 November 2023 Kementerian Kominfo sudah menemukan 96 isu hoaks Pemilu yang tersebar di 355 konten," kata Budi dalam keterangan pers 'Sinergi Kemkominfo, Bawaslu dan Polri Dalam Pengawasan Pemilu di Ruang Digital', di Kantor Kemkominfo, dipantau dari kanal Youtube Kominfo, Selasa (28/11/2023).

Baca juga:


Budi Arie Setiadi menjelaskan, dari 355 konten hoaks tersebut, Kominfo berhasil melakukan takedown sebanyak 290 konten. Sedangkan 65 konten sisanya masih dalam proses untuk takedown.

"Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian kita bersama, karena berbagai konten negatif mulai dari konten mengandung hoaks hingga ujaran kebencian akibat perbedaan pilihan sudah banyak ditemui. Ini tentunya mengancam persatuan kita," kata dia.

Editor: Agus Luqman

#PemiluDamaiTanpaHoaks
#kabar pemilu KBR
#pemilu2024
Pemilu 2024
Hoaks

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...