indeks
2 Korban Tenggelam Kapal Tirta Samudra XXI Teridentifikasi

Dua korban jiwa tenggelamnya kapal Tirta Samudra XXI di sebelah barat Pulau Karimunjawa Jepara sudah teridentifikasi. Mereka adalah Heri Martijanto warga Magelang dan Hasanudin warga Medan Sumatera Utara. Keduanya adalah anak buah kapal di Tirta Samudra X

Penulis: Radio R2B

Editor:

Google News
2 Korban Tenggelam Kapal Tirta Samudra XXI Teridentifikasi
Kapal Tirta Samudra XXI

KBR68H, Rembang – Dua korban jiwa tenggelamnya kapal Tirta Samudra XXI di sebelah barat Pulau Karimunjawa Jepara sudah teridentifikasi. Mereka adalah Heri Martijanto warga Magelang dan Hasanudin warga Medan Sumatera Utara. Keduanya adalah anak buah kapal di Tirta Samudra XXI.

Dua jenazah kemarin telah tiba di pelabuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke Rembang,. Kedua jenazah telah dievakuasi menuju kamar mayat rumah sakit dr R Sutrasno Rembang untuk keperluan visum.

Kapal Tirta Samudera XXI mengangkut kelapa sawit dari Belitung tujuan Gresik Jawa Timur. Namun Jumat dini hari lalu tenggelam dihantam ombak di sebelah barat Pulau Karimunjawa Jepara. Sesuai data manifest kapal, terdapat 12 anak buah kapal (ABK), termasuk nahkoda.

Diantaranya yakni Muttaqin (nahkoda), Alfensius Panjaitan (Mualim I), Pengzinta Sitepu (Mualim II), Izak Steven (kepala kamar mesin), Heri Martijanto (masinis I), Alim Yusuf (juru mudi), Moh. Lutfi Ulsar Iskandar (juru mudi), Aji Handoko Suryo Iskandar (juru mudi), Hasanudin (juru minyak), Ibrahim (kadet mesin), David Banjarnahor (kadet dek) dan Kambali (juru masak).

Hingga kemarin, tercatat masih 9 orang anak buah kapal Tirta Samudera XXI yang masih hilang,

Warga Wedarijaksa Pati, Warsito berharap, Badan SAR Nasional melanjutkan pencarian. Sebab, adik iparnya, Muttaqien selaku nahkoda kapal, belum diketahui keberadaannya.

Kapal Tirta Samudra XXI

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...