RAGAM

Yuk Tingkatkan Kesadaran & Pemahaman Tentang HIV AIDS!

Stigma dan diskriminasi penyakit HIV AIDS masih sangat melekat saat ini di masyarakat Indonesia. Bagaimana upaya dalam mengeliminasi hal tersebut?

DIPERSEMBAHKAN OLEH Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat (YKIS) / Debora Tanya

Media Briefing YKIS bersama KPA DKI Jakarta dan Lentera Anak Pelangi dalam Rangka Hari Anak Nasional

KBR, Jakarta – Komisi Penanggulangan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) Provinsi DKI Jakarta bersama Yayasan Kemitraan Indonesia Sehat (YKIS) dukungan AIDS Healthcare Foundation (AHF) menyelenggarakan pelibatan peranserta dan dukungan dari media, organisasi perangkat daerah (OPD) dan LSM.

Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Keluarga dan Hari Anak Nasional Tahun 2023 dengan mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, mari bersama mengupayakan aksi dan pembagian peran untuk terlibat mengikis tantangan dan meningkatan layanan HIV pada anak.

Serta sebagai upaya mendukung isu perempuan dan anak dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merupakan populasi rentan, dimana seharusnya menjadi prioritas untuk mengakhiri epidemi AIDS.

Karena hal ini, sering kali kurang dipahami atau salah dimengerti sehingga masih ditemukan pemberitaan yang kurang berimbang.

Pemahaman yang benar tentang HIV disertai pelayanan yang baik kepada anak yang terinfeksi HIV dan keluarganya merupakan fakta penting dalam mengeliminasi stigma dan diskriminasi.

Sehingga anak dengan HIV terlindungi, dapat tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi generasi gemilang dimasa depan serta mendorong keluarga mengambil peran utama dalam memberikan perlindungan.

Anak adalah potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis. Anak juga mempunyai ciri dan sifat khusus yang memerlukan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan sosial secara utuh.

Salah satunya peran Media sebagai kanal informasi sangatlah penting di era digital sekarang ini, untuk menyajikan informasi terkait HIV AIDS, program penanggulangan HIV AIDS secara benar, agar mempengaruhi cara pandang masyarakat khususnya kepada ADHIV, dan dampaknya stigma dan diskriminasi perlahan berkurang dan bahkan tidak ada lagi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada tahun 2022 telah melakukan sebanyak 428.508 tes HIV. Sementara data Kaskade DKI sampai Maret 2023 telah menemukan sebanyak 79.628 kasus HIV (target 95% pertama tercapai), dan sebanyak 72.442 sudah pernah mendapat pengobatan ARV.

Tetapi yang teratur minum ARV (on ARV) sejumlah 33.590 ODHA (target 95% kedua baru tercapai 51%), sedangkan yang Viral Load nya yang sudah tersupresi sebanyak 27.956 ODHA (target 95% ketiga sudah tercapai 42%).

Di DKI Jakarta terdapat 202 fasilitas pemeriksaan HIV, 149 fasilitas Perawatan Dukungan dan Pengobatan tersebar di RS, Puskesmas dan klinik swasta dan rutan. Untuk pemeriksaan VL ada 36 dan EID 1 buah di RS Dharmais.

Sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Daerah (PERDA) No.5 Tahun 2008 tentang Penanggulangan HIV yaitu pada pasal 6 ayat (1) mencantumkan bahwa upaya penanggulangan HIV AIDS diselenggarakan berdasarkan prinsip kemitraan salah satunya adalah dengan pelibatan pelaku industri media dalam peningkatan ketahanan keluarga untuk mencegah penularan HIV dan AIDS serta tidak melakukan stigma dan bersikap diskriminatif terhadap anak yang hidup dengan HIV.

Baca juga: Poligami dan Pernikahan Dini Bukan Cara Mencegah Penularan HIV - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!