RAGAM

ADV

Pesta Inklusif 2024: Merayakan Inklusi Sosial untuk Masyarakat yang Setara dan Berdaya

Pesta Inklusif 2024 di Jakarta merayakan inklusi sosial dengan diskusi, kelas belajar, dan booth inovatif untuk masyarakat yang setara dan berdaya.

DIPERSEMBAHKAN OLEH KONEKIN / Auzan Farhansyah

EDITOR / Paul M Nuh

Pesta Inklusif 2024: Merayakan Inklusi Sosial untuk Masyarakat yang Setara dan Berdaya
Dengan tema besar "Setara dan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045", nesia Inklusif (KONEKIN) menggelar acara tahunan yang sangat dinantikan, Pesta Inklusif 2024.

KBR, Jakarta - Pada Jumat, 6 Desember 2024, Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN) menggelar acara tahunan yang sangat dinantikan, Pesta Inklusif 2024, di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Dengan tema besar "Setara dan Berdaya menuju Indonesia Emas 2045", acara ini bertujuan untuk mendorong inklusi sosial demi mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan.

Pesta Inklusif 2024 menawarkan berbagai kegiatan yang mencakup Diskusi Publik dan Kelas Belajar, yang berfokus pada tema-tema inklusif dan pemberdayaan. Sebagai pembuka acara, para pengunjung disuguhi dengan penampilan dari Pelita Monas, grup tari yang terdiri dari penyandang disabilitas netra, yang menampilkan tarian tradisional Aceh, Tari Saman. Penampilan ini menandakan semangat kebersamaan dan keberagaman dalam acara tersebut.

Acara ini semakin berarti dengan adanya pidato dari Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK. Dalam pidatonya, Friderica meluncurkan Pedoman Setara, sebuah pedoman teknis operasional yang bertujuan untuk memastikan akses yang setara bagi penyandang disabilitas dalam sektor jasa keuangan. “Small things will make big differences,” ujarnya, menegaskan bahwa langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi inklusi sosial.

Diskusi Publik pertama, dengan judul “Bersama Ciptakan Ekonomi Inklusif”, dipandu oleh CEO KONEKIN, Marthella Rivera Sirait. Diskusi ini membahas pentingnya pemberian kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas dalam dunia ekonomi. Beberapa narasumber, seperti Mohammad Ismail Riyadi dari OJK, Rahma Dhoni dari BNI, dan Jonna A. Damanik dari Komisi Nasional Disabilitas, menyampaikan pentingnya melihat penyandang disabilitas sebagai potensi pasar yang besar dalam dunia bisnis.

Diskusi Publik kedua mengangkat tema “Pendidikan Setara, Disabilitas Berdaya” dan dipandu oleh Kalingga Apriliya, seorang guru disabilitas. Pada diskusi ini, para narasumber, termasuk Alfian Andhika Yudhistira, seorang PNS dengan disabilitas netra, menekankan pentingnya pendidikan inklusif bagi semua anak, tanpa terkecuali.

Di sesi terakhir, Diskusi Publik ketiga bertajuk “Potret Inklusivitas: Ketenagakerjaan Inklusif” membahas bagaimana dunia kerja harus menciptakan kesempatan yang setara bagi semua kelompok masyarakat. Diskusi ini menghadirkan narasumber seperti Kristy Nelwan dari Unilever Indonesia dan Aidan Azkafaro Deson dari program You-Step.

Setelah rangkaian Diskusi Publik, acara dilanjutkan dengan Kelas Belajar yang menghadirkan berbagai sesi yang sangat bermanfaat bagi para peserta. Kelas Belajar pertama mengulas topik-topik seperti Beasiswa Disabilitas bersama LPDP, Pintar Kelola Keuangan bersama OJK, dan FGD Disability Skill Gap bersama British Council, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam berbagai bidang.

Sesi kedua Kelas Belajar tidak kalah menarik, dengan materi seperti Tips Cuan dari Livestreaming bersama Paragon dan Membuat Seni Decoupage bareng Bu Annie, di mana peserta dapat belajar cara menghias objek dengan teknik decoupage. Kelas ini juga menghadirkan topik penting mengenai Podcast Inklusif bersama KBR Media yang dihadirkan oleh Citra Dyah Prastuti, Editor in Chief KBR Media.

Sebagai penutup yang meriah, penyanyi Yura Yunita tampil menghibur dengan lagu-lagu hitsnya seperti “Risalah Hati”, “Tutur Batin”, dan “Mulai Langkahmu”. Dalam lagu terakhir, Yura Yunita diiringi oleh G-Star, grup tari yang terdiri dari anak-anak dengan Down syndrome, yang menunjukkan semangat inklusif dalam dunia seni dan hiburan.

Selain diskusi dan kelas, Pesta Inklusif 2024 juga menampilkan berbagai booth yang mendukung inklusi sosial. Booth seperti Baked by Laninka, Kreaby, dan Bhoelan menghadirkan produk-produk inovatif yang ramah disabilitas, seperti brownies, ilustrasi digital, serta pakaian adaptif untuk penyandang disabilitas. Terdapat juga booth dari Karina The Kitchen yang menjual berbagai makanan dan minuman, serta booth edukasi dan jobfair dari berbagai institusi seperti ULD Universitas Brawijaya dan GRAB Indonesia.

Acara ini didukung oleh berbagai lembaga dan perusahaan besar, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Unilever, Bank Mandiri, Grab, British Council, dan masih banyak lagi. Sponsorship yang diberikan mengindikasikan komitmen dari sektor swasta dan publik untuk mendorong inklusi sosial di Indonesia.

red
Hiburan dari penyanyi Yura Yunita dengan lagu-lagu hits-nya.


Pesta Inklusif 2024 telah berhasil menjadi platform yang menyatukan berbagai pihak untuk memperjuangkan masyarakat yang inklusif, setara, dan berdaya. Kegiatan ini memberikan dampak besar bagi semua yang hadir, dengan mendorong kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya inklusi sosial dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca juga: Gantari, Kelompok Bermain Inklusif Besutan PR YAKKUM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!