RAGAM

Pemilu 2024: Bagaimana Kriteria dan Harapan Orang Muda?

Partisipasi aktif anak muda dalam pemilu 2024 sangat penting dan berharga. Hal ini dikarenakan pemilihan umum 2024 di dominasi oleh milenial dan gen Z.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Pesta Muda Bersuara / Iqbal Rizqy Ramadhan

Pemilu 2024: Bagaimana Kriteria dan Harapan Orang Muda?
Pesta Muda Bersuara, Universitas Al Azhar Indonesia, Rabu, 20 Desember 2023.

KBR, Jakarta - Dalam setiap demokrasi, suara masyarakat memegang peranan penting sebagai fondasi kuat dalam pembentukan masa depan pemilihan umum yang optimal. Pemilihan umum adalah momen dimana kita, kaum muda, memiliki kekuatan untuk membawa perubahan nyata.

Suara setiap individu merupakan pilar utama dalam memastikan representasi yang adil dan akurat. Tanpa partisipasi aktif masyarakat, proses demokratis cenderung melemah, dan hasilnya mungkin tidak mencerminkan keinginan mayoritas.

Hal ini tidak hanya tentang perayaan saja, tapi juga tentang tanggung jawab kita anak muda yang peduli dengan masa depan bangsa. Kita ingin memastikan bahwa suara kita didengar, bahwa aspirasi kita diwakili, dan perubahan yang kita inginkan akan terwujud melalui pemilihan umum.

Partisipasi aktif anak muda dalam pemilihan umum tidak hanya tentang menentukan pemimpin, tetapi juga merancang masa depan yang inklusif. Suara mereka mencerminkan perubahan sosial, nilai-nilai baru, dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Pendidikan politik yang efektif adalah kunci untuk membentuk pemilih muda yang berpengetahuan dan kritis. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan mendalam, kita dapat membangun kesadaran politik yang kokoh di kalangan anak muda.

Mereka akan menjadi agen perubahan yang terinformasi, menggagas ide-ide baru, dan membawa semangat kebijaksanaan ke dalam proses pemilihan umum.

Talkshow Pesta Muda Bersuara Edisi “Seperti Apa Pemimpin yang Diharapkan Generasi Muda?” pada Rabu, 20 Desember 2023 di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta.

Pada Rabu, 20 Desember 2023, kami menghadirkan talkshow Pesta Muda Bertaut dengan topik pembahasan “Seperti Apa Pemimpin yang Diharapkan Generasi Muda?” dengan tujuan mengetahui dan menambah pengetahuan tentang pemilihan umum.

Dalam talkshow ini juga dihadiri oleh pembicara yang berbagi wawasan, pengalaman, dan gagasan mereka yaitu Rahmat Bagja, SH. LL. M (Ketua Bawaslu RI), Mega Yuda Rukmana (Tenaga Ahli KPU RI), Alma Mandjusri, S.S, M.I.Kom (Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi UAI), dan Florida Andriana (Chief Growth Officer Think Policy - Bijak Memilih).

Para pembicara menyampaikan tentang pentingnya berpartisipasi dalam proses pemilihan umum dan kita akan mendengarkan suara-suara inspiratif yang akan mendorong kita untuk ikut serta aktif dalam perubahan positif.

red
Rahmat Bagja, SH. LL. M - Ketua Bawaslu RI.

Rahmat Bagja, SH. LL. M sebagai Ketua Bawaslu RI, menyampaikan harapan kepada para peserta Pemilu dan Pilpres 2024 transparan dalam mengelola dana kampanye Pemilu 2024.

“Kami mengimbau dana kampanye atau Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) harus diisi dengan apa yang dikeluarkan dan pemasukannya, semua harus transparan,” ujarnya.

Selain itu, Rahmat Bagja juga menambahkan harapannya di masa kampanye ini, masyarakat juga mau memaksa partai politik, peserta pemilu, dan calon anggota legislatif (caleg) membuka rekam jejak dirinya.

"Saya sendiri ke temen-temen KPU (berharap) membuka data-data seperti ini. Misalnya yang bersangkutan (caleg) pernah punya hukuman, misal 3-5 tahun lalu pernah melakukan kekerasan seksual. Apakah masyarakat setuju dengan caleg seperti itu?" tambahnya.

Baca juga artikel terkait himbauan transparansi dana kampanye di website Bawaslu: https://www.bawaslu.go.id/id/b...

Maka dari itu, Rahmat Bagja menyampaikan ke seluruh masyarakat terutama anak muda untuk dapat berpikir kritis terhadap caleg. Transparansi juga sangat penting agar kita semua tau bagaimana latar belakang caleg tersebut.

Ronald Manoach, Tenaga Ahli Bawaslu yang turut hadir dalam acara menyampaikan, "Anak muda perlu dikasih karpet merah utk terlibat di Pemilu. Bawaslu punya program jangka panjang utk informasi, edukasi dan menanamkan value untuk anak muda berpartisipasi politik." Ronald juga mengajak para peserta untuk gabung di channel WA Bawaslu untuk mendapatkan update terkini terkait pemilu. Sudah ada 2 juta orang lebih yang bergabung. Untuk mendekatkan diri dengan anak muda, Bawaslu juga punya kerjasama dengan Tiktok, juga berkolaborasi dengan Google dan Cek Fakta.

red
Mega Yuda Rukmana - Tenaga Ahli KPU RI.

Mega Yuda Rukmana sebagai Tenaga Ahli KPU RI juga menyampaikan terkait menjawab tantangan yang dihadapi pemuda terlibat dari proses pemilihan atau kurangnya minat pada politik.

“Untuk menjawab tantangan tersebut yaitu kita melakukan sosialisasi dengan datang ke kampus, kabupaten, kota, dan lain-lain. Selain itu, kami mempunyai program khusus dari KPU RI yaitu Kirab Pemilu. Selain itu, kami juga sudah melakukan sosialisasi melalui media sosial.” ujarnya.

red
Alma Mandjusri, S.S, M.I.Kom - Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi UAI.

Alma Mandjusri, S.S, M.I.Kom sebagai Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi UAI juga menyampaikan harapan generasi muda terhadap pemimpin nasional kita.

“Generasi Milenial dan Gen Z akan mendominasi suara pada pemilu 2024 dengan jumlah total 56,8 % suara. Harapan mereka untuk pemimpin kita yaitu bisa menjadi negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, memiliki sistem anti korupsi yang kuat, dan dihormati negara lain” ujarnya.

Selain itu, melihat dari banyaknya kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, membuat persepsi anak muda terhadap politik menjadi buruk. Padahal suara anak muda sangat penting dan berharga.

“Terdapat pergeseran kriteria memilih pemimpin dari pemilu 2019 dengan 2024. Yang mana pemilu 2019, anak muda lebih memilih karakter pemimpin yang merakyat dan sederhana. Sedangkan dengan pemilu 2024, memilih pemimpin yang jujur dan anti korupsi.” tambahnya.

red
Florida Andriana - Chief Growth Officer Think Policy (Bijak Memilih)

Florida Andriana sebagai Chief Growth Officer Think Policy (Bijak Memilih) juga menyampaikan tentang memastikan orang muda memiliki pemahaman yang cukup tentang politik.

“Jadi terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui latar belakang dari calon pemimpinnya, mengerti isu yang dibutuhkan oleh para pemilih, memperhatikan sistemnya, dan individual atau masing-masing para pemimpin karena kepemimpinan mereka sangat berpengaruh terhadap semuanya.” ujarnya.

Hal yang menarik, jalannya diskusi juga diselingi orasi dari salah satu mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia yaitu Bastian Tanjung.

red
Bastian Tanjung - Mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia.

“Peran kita sebagai Gen Z itu sangat vocal dan didengar. Namun kita juga memerlukan data sebagai pendukung vocal tersebut. Selain itu, keberpihakan kita terhadap seseorang, harus dilihat dari alasannya apakah itu karena rasional atau random things.” ujarnya.

Baca juga: Temuan Transaksi Janggal Dana Kampanye, Mau Diapakan? - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!