RAGAM

Jangan Lengah, Waspada Demam Berdarah

Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2023 meningkat di sejumlah daerah. Lalu, bagaimana strategi dalam pencegahan dan pengobatan yang efektif?

DIPERSEMBAHKAN OLEH Kementerian Kesehatan RI / Iqbal Rizqy Ramadhan

Jangan Lengah, Waspada Demam Berdarah
Waktu Indonesia Sehat Season 2: Jangan Lengah, Waspada Demam Berdarah.

KBR, Jakarta – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Penyakit ini merupakan masalah kesehatan global yang sering terkait dengan daerah tropis dan subtropis, di mana nyamuk pembawa penyakit tersebut dapat berkembang biak.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2023 meningkat di sejumlah daerah. Hingga Juli 2023, jumlah kasus DBD di Indonesia tercatat telah mencapai 35 ribu lebih kasus.

Provinsi Jawa Barat memiliki kasus DBD terbanyak dengan lebih dari 6.000 kasus. Bahkan hingga Oktober 2023 yang lalu mencapai hampir 69 ribu dengan tingkat kematian hampir 500 pasien.

Untuk itu, penting bagi kita agar memahami gejala DBD serta pencegahannya. Seperti apa cara efektifnya? Lalu, bagaimana strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif guna mengatasi ancaman DBD di Indonesia?

Host KBR Rizal Wijaya berbincang-bincang dengan dr. Imran Pambudi, MPHM sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI terkait hal ini.

red
dr. Imran Pambudi, MPHM - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI.

dr. Imran Pambudi, MPHM sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI juga menyampaikan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia saat ini.

“Jadi untuk sampai minggu kemarin, jumlah kasusnya ada 78.200 kasus DBD dengan kematian sebesar 574 kasus kematian. Sebetulnya jumlah kasus dan jumlah kematiannya tidak sampai separuh dari jumlah kasus tahun lalu.” ujar dr. Imran.

“Hal ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan, hygiene suatu tempat, dan air yang menggenang dan tidak berganti seperti tempat penampungan air pada dispenser, kulkas, dan lain-lain.” tambahnya.

dr. Imran Pambudi, MPHM juga menjelaskan penyebab DBD meningkat yang diakibatkan salah satu faktornya cuaca.

“Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang dikenal dengan Demam Dengue, merupakan satu spektrum mulai dari yang tidak ada gejala, gejala ringan, gejala berat, hingga shock. Sehingga kita perlu waspada juga untuk tanda-tandanya.” ujarnya.

“Demam Dengue sangat berkaitan dengan kejadian el nino, yang mana perubahan cuaca yang silih berganti. Hal ini dikarenakan, nyamuk akan semakin sering menggigit ketika hawanya panas.” tambahnya.

Selengkapnya perbincangan dengan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kemenkes RI bisa anda simak di Youtube KBR dan podcast KBR Prime.

Baca juga: Ayo Cegah Penyakit Tidak Menular (PTM) - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!