RAGAM
Indonesia Baik 2025: Merawat Keberagaman dan Demokrasi Melalui Podcaster Hunt
Indonesia Baik 2025 hadirkan Podcaster Hunt untuk dorong anak muda bersuara, berpikir kritis, dan beraksi demi demokrasi dan keberagaman.
KBR, Jakarta - KBR Media kembali menggelar rangkaian program Indonesia Baik di 2025.
Program kampanye yang dimulai pada 2021 ini berfokus pada pemberdayaan anak muda lewat aktivasi digital serta pelibatan berbagai komunitas dan organisasi.
Rangkaian program diawali dengan kegiatan Podcaster Hunt 2025, sebuah ajang pencarian bakat podcaster baru untuk menyuarakan ide-ide segar melalui podcast. Dengan mengusung tema berdasarkan sila-sila Pancasila, Indonesia Baik mendorong inisiatif perubahan di berbagai aspek, dan untuk Podcaster Hunt pertama yang di laksanakan di Universitas Nasional mengusung tema Democracy.
Dalam sesi pemaparan materi, Dr. Nurhasanah Haspiaini, M.Si selaku Kepala Laboratorium UNAS Radio membahas peran kampus dalam berdemokrasi, menekankan pentingnya pendidikan tinggi sebagai ruang pengembangan kesadaran kritis dan partisipasi aktif dalam proses demokratis.

Sesi berikutnya menghadirkan Bivitri Susanti, Dosen STH Indonesia Jentera. Di sesi ini peserta diajak untuk membangun daya pikir kritis sebagai fondasi merawat demokrasi. Bibip, sapaan akrabnya, menegaskan kemampuan analitis dan skeptisisme sehat diperlukan untuk menghadapi tantangan, seperti disinformasi dan ketimpangan politik.
"Ilmu pengetahuan akan berkembang kalau ada pertanyaan. Sepenting itu skeptisisme. Dan militerisme tidak memberi ruang untuk skeptisisme. Kalau militerisme masuk kampus, maka kita jadi nggak ada ruang untuk bertanya," ujarnya.
Lebih jauh, dengan berpikir kritis, publik bisa membongkar selubung narasi kekuasaan yang culas dan membahayakan demokrasi.
“Kita seringkali menganggap banyak hal sebagai kebenaran, tanpa mau bertanya atau taken for granted,” jelas Bivitri seraya memberi tips agar kita selalu terbiasa berpikir kritis. Salah satunya dengan membayangkan diri sendiri sebagai pihak yang terdampak atas sebuah kebijakan dan terbuka untuk menerima pandangan yang berbeda.

Berpikir kritis adalah satu hal, hal berikutnya yang tak kalah penting adalah melakukan sesuatu untuk merespon dan mendorong perubahan yang lebih baik atas situasi yang kita kritisi. Nah, di sesi ini ada Kawula 17, sebuah organisasi yang mendorong partisipasi anak muda lewat Voting Advice Application (VAA). Kamu tentu masih ingat bagaimana riuhnya pesta demokrasi tahun 2024 lalu, kan?
Bagi pemilih pemula, penggunaan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) adalah pengalaman yang bukan tak terlupakan, tapi juga membingungkan. Kawula 17 lewat aplikasi VAAnya membanti pemilih pemula mendapatkan informasi tentang mekanisme pemilihan, hingga mengenal profil dan rekam jejak para calon kepala daerah yang maju dalam kontestasi di wilayahnya masing-masing.
Di sesi ini Co-Founder Kawula 17, Dian Irawati memaparkan pentingnya berpikir kritis dan berdaya dalam demokrasi.
“Generasi muda harus menjadi agen perubahan melalui aksi nyata. Salah satunya mulai dari berfikir kritis dan bersuara,” jelas Dian. Dia juga menyoroti dan mendorong generasi muda untuk dapat menjadi agen perubahan melalui aksi nyata.
Podcaster Hunt Batch 1 dengan tema Demokrasi ditutup dengan materi Podcast 101: Mendesain Podcast dengan Misi yang dibawakan oleh Valda Kustarini, Produser Podcast Uang Bicara, dan Malika Manager Podcast KBR Media. Keduanya menjelaskan bagaimana proses merancang podcast yang berdampak, mulai dari ideasi hingga produksi. Kegiatan diakhiri dengan pitching ide podcast oleh peserta secara berkelompok. Dua kelompok terbaik berkesempatan mendapatkan pendampingan produksi podcast dari KBR Media untuk memperkuat misi mereka menyuarakan perubahan.
Jangan Berhenti di Kamu: Aksi Nyata untuk Keberagaman
Gerakan Indonesia Baik mengajak anak muda tidak hanya berhenti pada kegelisahan, tetapi juga mengambil langkah nyata baik melalui diskusi, podcast, atau kolaborasi komunitas untuk terus merawat keberagaman dan demokrasi di Indonesia.
Mari bersama-sama wujudkan Indonesia yang lebih baik, inklusif, dan berkeadilan.
Baca juga: Tiga Jurnalis KBR Media Borong Penghargaan Anugerah Jurnalisme Inklusif (AJIF) 2025 Kategori Audio
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!