INTERMEZZO

Eksplorasi Tri Semaya Gelaran Ke-20 Ubud Writers & Readers Festival

Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali digelar pada 18-22 Oktober 2023 dengan tema Atita, Wartamana, Anagata (Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan).

DIPERSEMBAHKAN OLEH Ubud Writers & Readers Festival / Dwi Asrul Fajar

press conference Ubud Writers & Readers Festival 2023 (FOTO : KBR)
press conference Ubud Writers & Readers Festival 2023, Rabu 18 Oktober 2023

KBR, Ubud- Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali digelar pada 18-22 Oktober 2023 dengan tema Atita, Wartamana, Anagata (Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan). Tema tersebut berasal dari landasan filosofis masyarakat Bali yaitu Tri Semaya, tiga konsep waktu yang diyakini tidak memiliki batasan. Ajaran filosofis Hindu Bali ini menganjurkan hidup seimbang dan harmonis seiring berjalannya waktu.

Festival sastra yang memasuki penyelenggaraan ke-20 ini mempertemukan para penulis, penyair, dan novelis terkenal di dunia untuk mengeksplorasi berbagai tema yang terekam dalam karya-karya sastra, semisal iklim politik, keberagaman identitas gender serta orientasi seksual, dan juga perubahan iklim. 

Selain itu, UWRF 2023 juga menjadi upaya untuk merangkul keingintahuan dan petualangan intelektual dengan latar kawasan Ubud Bali.

"Kami sangat bersyukur bahwa Ubud Writers & Readers Festival menjadi ruang bagi para penggemar sastra, seni, dan isu-isu terkini dari seluruh dunia untuk bertemu. Festival ini telah menjadi platform yang dinamis untuk pertukaran lintas budaya, kreatif, dan intelektual, menyatukan orang-orang melalui kekuatan bercerita," ujar Pendiri dan Direktur Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe, Rabu (18/10/2023).

Tahun ini, UWRF menghadirkan lebih dari dua ratus pembicara dan program-program yang tidak hanya mencakup diskusi panel, tetapi juga acara khusus, masterclass, peluncuran buku, pemutaran film, pameran seni, dan beberapa acara lainnya yang digelar di Denpasar dan Singaraja.

Baca juga:

Beberapa penulis aktivis yang hadir antara lain, aktivis lingkungan India, Vandana Shiva, penulis nominator Man Booker Prize, Eka Kurniawan, Jurnalis, Goenawan Mohamad, peraih Booker Prize Bernardine Evaristo, penulis asal Irlandia Megan Nolan, dan masih banyak lagi.

Tahun ini, UWRF juga menganugerahkan Lifetime Achievement Award kepada penulis senior asal Bali, Putu Wijaya.

"Malam ini, kita merayakan Putu Wijaya, seorang tokoh sejati dalam sastra dan seni pertunjukan Indonesia. Dedikasinya telah meninggalkan jejak yang tak terlukiskan dalam warisan budaya kita, memperkaya kehidupan dan menginspirasi banyak bakat untuk berkembang. Kata-katanya memiliki kekuatan untuk membawa pembaca ke jantung budaya Indonesia, dan dengan kehormatan besar kami mempersembahkan penghargaan Lifetime Achievement malam ini," kata Janet DeNeefe.

Putu Wijaya dinilai menjadi bukti kekuatan transformatif sastra, karena pengaruh kekaryaannya tidak hanya sebatas tulisan tetapi juga dalam dalam membina dan membimbing para penulis dan seniman di Indonesia.

“Penghargaan ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-80, yaitu April tahun depan.” Kata Putu Wijaya saat menerima penghargaan yang dilangsungkan pada Gala Opening UWRF 2023 di Puri Ubud, Jalan Raya Ubud, Bali.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!