RAGAM

ADV

Duta Bahasa DKI Jakarta Hadirkan Temu Handai: Ajak Puluhan WNA Belajar Bahasa Indonesia

Temu Handai menjadi salah satu solusi untuk menghadirkan ruang belajar yang interaktif dan aktual bagi para pemelajar BIPA.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Duta Bahasa DKI Jakarta / M. Ibnu Fadlin Syah

EDITOR / Paul M Nuh

Duta Bahasa DKI Jakarta Hadirkan Temu Handai: Ajak Puluhan WNA Belajar Bahasa Indonesia

Jakarta, 4 Agustus 2024 - Upaya untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia telah menjadi prioritas bagi pemerintah di era globalisasi saat ini, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. Bahasa Indonesia tengah didorong posisinya untuk melaju ke panggung dunia, untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik Indonesia di mancanegara. Salah satu program yang diusung dalam penginternasionalan bahasa Indonesia adalah Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), sebuah program pengajaran bahasa Indonesia bagi warga negara asing. Program ini dilaksanakan secara langsung, baik oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri, maupun oleh berbagai lembaga BIPA di dalam negeri. Program BIPA menunjukkan perkembangan yang begitu pesat dan terbuka untuk ruang eksplorasi demi meningkatkan kualitas pembelajaran.

Menyikapi hal ini, Duta Bahasa DKI Jakarta melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan pengembangan pembelajaran BIPA kepada para pengajar BIPA dan pemelajar BIPA. Salah satu temuan yang signifikan dalam survei ini adalah kurangnya ruang eksplorasi dan implementasi hasil belajar para Pemelajar BIPA secara langsung di lapangan. Oleh karena itu, Duta Bahasa DKI Jakarta menghadirkan Temu Handai: ruang eksplorasi bagi penutur asing dengan dimensi pengetahuan, interaksi, dan budaya sebagai dukungan bagi penutur asing dalam memberikan pendampingan dan mendorong mereka untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia dengan mudah dan menyenangkan.

“Duta Bahasa DKI Jakarta menyadari pentingnya peranan generasi muda dalam penginternasionalan bahasa Indonesia. Kami berupaya menciptakan ekosistem belajar yang interaktif dan aktual, dengan mempertemukan penutur asing (pemelajar BIPA) dan penutur jati (Sahabat Bahasa) sehingga para pemelajar BIPA mampu belajar bahasa Indonesia secara langsung dengan masyarakat lokal,” ungkap Azzahra Nureyna Cintani, Duta Bahasa DKI Jakarta 2024.

Program Temu Handai dilaksanakan secara daring dan luring, dengan metode dan target sasaran yang berbeda. Pada Temu Handai daring, Duta Bahasa DKI Jakarta berkolaborasi dengan KBRI Paris, KBRI Berlin, dan berbagai kelas pembelajaran BIPA dari berbagai belahan dunia, seperti Mesir, Afrika Selatan, Jerman, Madagaskar, dan Pakistan. Para peserta terlihat sangat antusias meskipun kegiatan ini dilaksanakan secara daring. Pada kegiatan Temu Handai daring, peserta diajak untuk berkeliling maya pariwisata di Indonesia dan berinteraksi dengan Sahabat Bahasa, para penutur jati (asli) Bahasa Indonesia.

Temu Handai luring dilaksanakan di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, Taman Ismail Marzuki pada 4 Agustus 2024 dengan melibatkan penaja, yakni Jungwok Blue Ocean dan berbagai mitra kolaborasi, di antaranya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta, Perpustakaan Jakarta, dan PDS H.B. Jassin. Para peserta diberikan misi untuk berbelanja bahan-bahan es podeng di Pasar Gondangdia. Para peserta berkunjung ke pasar tradisional dan mempraktikkan negosiasi dalam bentuk kegiatan jual beli. Tidak hanya itu, para pemelajar BIPA membuat es podeng secara berkelompok dan mempresentasikan hasil makanan yang mereka buat.

red

Salah satu pemelajar BIPA yang berasal dari Thailand, Rosee Laehseng, berpendapat bahwa kegiatan Temu Handai membuatnya lebih percaya diri. “Menurut saya acara hari ini bagus. Biasanya sulit untuk bertemu dan ngobrol dengan orang Indonesia. Kalau ketemu orang Indonesia, biasanya enggak tahu mau ngobrol apa. Di sini, saya bisa bertemu teman-teman dan percaya diri untuk ngobrol dengan bahasa Indonesia. Saya bisa gunakan bahasa Indonesia untuk cari barang di pasar, bernegosiasi. Barang di pasar ada yang murah dan mahal, saya belajar negosiasi,” tutur Rosee.

Pemelajar BIPA lainnya dari Pakistan, Muhammad Aqif, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan Temu Handai. “Di acara ini, saya ketemu sama banyak teman dari beda negara, seperti Taiwan, China, Thailand, dan Indonesia. Kita bersosialisasi di sini. Kita ada beberapa kegiatan, seperti ke Pasar Gondangdia. Kita beli bahan-bahan di sana. Setelah ini kita bikin es podeng. Saya sangat suka hari ini karena saya bertemu banyak orang di sini. Kita bertukar Instagram dan praktik bahasa Indonesia juga. Saya belajar bahasa Indonesia juga dari mereka,” pungkas Aqif.

Dukungan terhadap kegiatan Temu Handai juga disampaikan oleh Syukron Ramadloni, Widyabasa Ahli Pertama dari Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kemendikbudristek. “Temu Handai ini merupakan program yang menurut saya suatu terobosan yang baik karena sudah melakukan kegiatan secara kokurikuler terhadap pemelajar BIPA yang sifatnya lebih kepada interaksi antarpemelajar BIPA. Harapannya semoga kegiatan ini bisa meningkatkan kemampuan pemelajar BIPA dalam kemampuan berbicara mereka. Saya berharap dan berdoa semoga kegiatan ini tetap berjalan, siapa pun penerusnya akan menjadi lebih baik lagi dan terus berkembang sebagai kegiatan Temu Handai, temu-nya para pemelajar BIPA,” ujarnya.

Pengajar BIPA Pusat Pengembangan Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Durrah Nafisah dan Rifa Nurafia, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan Temu Handai. “Terima kasih kakak-kakak Duta Bahasa sudah mengadakan acara seperti ini,” tutur Nafisah.

“Acaranya sangat menarik dan juga interaktif. Pemelajar BIPA langsung bisa berbicara dengan orang Indonesia yang memang tinggal di Indonesia. Kami tunggu acara Temu Handai berikutnya, ya,” timpal Rifa.

Tidak hanya itu, dukungan terhadap kegiatan Temu Handai juga turut disampaikan oleh mitra wicara Temu Handai, yaitu Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd. selaku Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Pusat. “Secara umum, APPBIPA baik pusat maupun cabang menyambut gembira atas inisiatif adik-adik untuk menunjukkan program Temu Handai ini,” ujarnya.

Temu Handai menjadi salah satu solusi untuk menghadirkan ruang belajar yang interaktif dan aktual bagi para pemelajar BIPA. Melalui slogan “Siap sapa dunia!”, kegiatan Temu Handai diyakini mampu memberikan pengalaman praktis yang positif dan mampu meningkatkan kepercayaan diri para pemelajar BIPA dalam menggunakan bahasa Indonesia di tempat umum. Mari menyapa dunia dengan bahasa Indonesia!

red

Baca juga: Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta Tahun 2024 Gagas Program UKBI Cilik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!