Bagaimana sih rasanya tinggal bareng keluarga lain dengan latar belakang agama atau suku yang berbeda? Pengalaman pribadi inilah yang menjadi bagian dari program SabangMerauke (Seribu Anak bangsa Merantau untuk Kembali). Lewat pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia, harapannya muncul semangat toleransi dan kebhinnekaan. Rey dan Sela ngobrol bareng salah satu penggagas SabangMerauke, Putri Lestari, yang bakal berbagi juga mengenai pengalamannya selama menjalankan program SabangMerauke. Yuk simak obrolannya.

Toleransi bukan hanya soal menghargai perbedaan suku, agama, dan golongan tapi juga bisa dimulai dengan hal yang terkesan sepele. Semisal mengembalikan barang yang kita pinjam, memberi tempat duduk kepada penumpang prioritas di kendaraan umum atau tidak nyerobot antrian. Lewat sosial media, Toleransi ID mengangkat konten toleransi yang dikemas ringan dan menarik bagi kaum muda. Seperti apa sih? Rey dan Sela cari tahu ceritanya lewat teman seperjuangan, Ramzy Hasibuan.

Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tapi tetap satu jua adalah semboyan yang menggambarkan Indonesia. Gambar kebhinekaan itu juga bisa dilihat dalam Kelas Multikultural di SMK Bakti Karya Parigi di Pangandaran, Jawa Barat. Siswa-siswinya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia diajak untuk mengenal dan menerima perbedaan yang dipunya Indonesia. Tak hanya para murid, warga sekitar kampung pun dikenalkan pada konsep menghargai keberagaman lewat "Kampung Nusantara". Tapi, tantangannya tak sedikit lho. Penasaran? Kali ini Rey dan Sela bertemu dan berbincang dengan teman seperjuangan, Ai Hidayat.

Masih ingat permainan monopoli? Salah satu jenis board game itu, bikin kita belajar strategi jual beli ala dunia ekonomi. Meski topiknya serius, peminatnya nggak sedikit bahkan cukup populer seantero jagad. Nilai-nilai toleransi dan perdamaian merupakan topik yang gampang-gampang susah buat dibahas apalagi diterapkan. Peace Generation menggunakan board game untuk menyisipkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian. Apa serunya? Kali ini Rey dan Sela bertemu dan berbincang dengan teman seperjuangan dari Peace Generation, Arijal Hadiyan.

Apa yang Kamu pikirkan jika mendengar kata radikalisme dan intoleransi? Convey Indonesia yang merupakan bagian dari PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat) UIN Jakarta bikin riset soal potensi dan peningkatan intoleransi di masyarakat kita, khususnya di kalangan anak muda dan tenaga pengajar. Seperti apa sih hasilnya? Kali ini Rey dan Sela bertemu dan berbincang dengan teman seperjuangan, Dirga Maulana.

Ke mana terakhir kali kamu traveling? Sekadar liburan, cari pengamalan atau kenalan sama hal-hal baru? Kenali Nusantara mengajak para pelancong dengan beragam latar belakang untuk mengenal lebih dalam daerah atau lokasi yang mereka kunjungi, nggak cuma jalan-jalan atau melakukan aktivitas yang seru doang. Ini kali, Rey dan Sela berbincang dengan teman seperjuangan, Co-founder Kenali Nusantara, Meiske Demitria Wahyu.

Apa mata pelajaran favorit kamu di sekolah? Ternyata, apapun mata pelajarannya, nilai-nilai keberagaman dan kebangsaan sangat bisa diterapkan. Ini tergambar lewat misi Sekolah Guru Kebhinekaan. Kali ini, Rey dan Sela berbincang bersama M. Mukhlisin yang berbagi pengalaman pribadinya mengubah sikap intoleran menjadi toleran dan menghargai perbedaan lewat dunia pendidikan.

Apa arti seni bagi kamu? Gerakan "Mari Berbagi Seni" ingin pendidikan seni rupa kreatif menjangkau semua orang, khususnya anak-anak. Lewat seni, anak bisa lebih berpikir kritis dan menerima perbedaan. Rey dan Sela berbincang dengan teman seperjuangan Tita Djumaryo soal kaitan seni dan toleransi.