
Dampak pandemi Covid-19, telah mendorong para penyedia layanan publik untuk melakukan berbagai inovasi berbasis teknologi digital. Di masa ini para penyelenggara layanan publik pun mengubah mindset bahwa digitalisasi merupakan solusi dalam akselerasi dan penyederhanaan pelayanan. Sehingga layanan tatap muka bertransformasi menjadi layanan online. Seperti misalnya yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang meluncurkan DONGKELOR (Dongeng Keliling Online dari Rumah). Inovasi ini dilakukan dengan memindahkan semua aktivitas perpustakaan ke dunia maya, untuk melestarikan budaya mendongeng, meningkatkan minat baca, dan mengedukasi pencegahan covid-19. Selanjutnya juga ada inovasi dari Balai Anak Handayani di Jakarta, yang merupakan lembaga penyedia layanan rehabilitasi sosial bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus. Kini pelayanan rehabilitasi sosial dilakukan secara daring melalui “Konsultasi Online bagi Anak. Seperti apa upaya para penyedia layanan publik dalam melakukan inovasi digital? Dan bagaimana pelayanan mereka dapat berdampak lebih bagi masyarakat di masa pandemi ini? Selengkapnya akan dijelaskan oleh Tulus Wulan Juni, Pustakawan Madya Dinas Perpustakaan, Kota Makassar dan Neni Riawati, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani, DKI Jakarta.
Komentar
Loading...

