Musim kali ini, Greget mengajak kamu untuk ikut bertanya perkara finansial antara laki-laki dan perempuan. Setelah mengumpulkan pertanyaan dari Teman KBR, inilah saatnya Greget menjawab pertanyaanmu. Penasaran apakah pertanyaanmu akan dijawab oleh Greget? Langsung saja dengarkan episode kali ini!

Banyak sekali laki-laki yang minder dengan perempuan berpenghasilan tinggi, apakah benar? Menurut penelusuran Greget, justru sebaliknya, lho. Lalu, bagaimana menyikapi disparitas finansial laki-laki dan perempuan? Dengarkan Apa Kata Greget pada episode ini.

Kalimat “Uang suami adalah uang istri, dan uang istri adalah uang istri,” mungkin sudah sering didengar. Tapi, apakah betul itu cara yang tepat dalam mengatur keungan keluarga? Bagaimana sih Islam memandangnya? Dengarkan penjelasannya dalam “Apa Kata Greget?” episode kali ini.

Perempuan dianggap lebih jago atur keuangan dibanding laki-laki. Sementara, laki-laki dianggap lebih berani dalam berinvestasi. Bener nggak sih? Lalu, bagaimana cara kamu mengenali pola investasi yang pas buat diri kamu? Dengarkan Apa Kata Greget episode kali ini.

Episode pembuka musim kedua podcast Apa Kata Greget bersama Greget Kalla Buana membahas pola finansial antara perempuan dan laki-laki. Secara umum, bagaimana pola keuangan yang diterapkan oleh mereka? Lalu, siapa yang lebih melek literasi finansial di antara mereka? Dengarkan Greget membahasnya dalam Apa Kata Greget.

Setuju atau enggak, biaya pengeluaran itu dicatatnya sebagai beban, enggak ada imbal hasil atau kembalian. Berbeda jika sudah nikah, ada keputusan finansial yang memang harus diambil bareng karena hidupnya ya, bareng-bareng.

Yang ini beda, bukan healing sekadar healing. Ini tentang financial healing supaya kita ngga anxious, overthinking, atau stress soal keuangan. Gimana tuh?

Katanya akibat kurang literasi, korban tradisi, dan terjebak konsumsi, banyak yang terjebak menjadi sandwich generation. Enggak perlu depresi, generasi roti lapis ini ternyata punya potensi investasi buat nanti.

Menilik sisi lain orang-orang yang terpilih jadi perantara rezeki. Bukan soal tanggungan atau beban, melainkan berkah dan sedekah. Tapi berat? Simak ini biar kuat!

Buat yang ngerasa capek sama fenomena flexing, fear of missing out (FOMO), insecure, dan peer-pressure mungkin kita perlu memaknai ulang apa itu frugal living. Bukan ngirit, bukan pelit. Hidup frugal, tanpa ugal-ugalan.