BERITA

Walkot Solo Gibran Ancam Sanksi Sekolah yang Nekat Gelar Tatap Muka

"Pemerintah Kota Solo belum mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), karena Solo masih masuk status PPKM level 4."

Yudha Satriawan

Walkot Solo Gibran Ancam Sanksi Sekolah yang Nekat Gelar Tatap Muka
Sejumlah pelajar mengikuti vaksinasi COVID-19 di SMA Negeri 3 Solo, Jawa Tengah, Rabu (4/8/2021). (Foto: ANTARA/Maulana Surya)

KBR, Solo - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, belum mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), karena Solo masih masuk status PPKM level 4. Jika ada yang nekat menggelar tatap muka, tidak akan ditoleransi.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan pemerintah daerah menyiapkan sanksi bagi sekolah yang nekat PTM di masa PPKM level 4 ini.

Menurut Gibran, pengelola sekolah seharusnya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan atau Pemkot Solo sebelum berencana menggelar PTM bagi siswa.

"Kami melihat sekolah yang nekat PTM itu karena guru, murid, dan orangtua murid semangat ingin segera aktifitas sekolah lagi. Kami minta sekolah maupun yayasan membaca lagi SE Walikota Solo terkait aktifitas selama masa PPKM level 4. Kalau sekolah ingin aktifitas belajar, simulasi PTM, kami harap koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemkot Solo. Masalah sanksi ini, nanti biar Kepala Sekolah, Yayasan, maupun Dinas terkait yang membahasnya," kata Gibran, Kamis (26/8/2021).

Baca juga:

Lebih lanjut Gibran mengungkapkan ada sejumlah sekolah baik tingkat SMA maupun SMP yang nekat menggelar PTM di saat Solo masih menjalani PPKM level 4 ini.

Pemerintah Kota Solo saat ini masih fokus pada pemberian vaksin untuk pelajar usia 12 tahun hingga 18 tahun.

Ada 70 ribu siswa yang menjadi sasaran vaksinasi tersebut, dari jenjang SMP dan sederajat hingga SMA sederajat, baik sekolah negeri maupun swasta.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • PTM
  • sekolah tatap muka
  • pandemi covid-19
  • penanganan pandemi covid-19
  • vaksinasi pelajar
  • PPKM Level 4

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!