NASIONAL

Komen Netizen Menyoal 'Generasi Zaman Now Lemah Mental'

"Anak-anak muda dengan segudang ide dan kreativitas di zaman sekarang, justru kerap dituding lemah mental. Benarkah? Dibahas asyik, nih di podcast Disko!"

Tim Disko

Generasi lemah mental
Podcast Disko Episode: Tudingan Lemah Mental pada Generasi Now

KBR, Jakarta- Pernah gak sih kalian menemukan komentar atau postingan di sosial media soal anak muda zaman now yang di-judge lemah mental. Emang bener ya generasi zaman now itu lemah mentalnya?

Berdasarkan survei World Health Organization (WHO), sebanyak 10-20 persen anak dan remaja di seluruh dunia mengalami gangguan secara psikis. Separuh penyakit kejiwaan ditemukan sejak usia semuda 14 tahun. Melansir laman Universitas Airlangga, gangguan kesehatan mental paling umum yang ditemukan adalah rasa sedih, cemas, dan gelisah dalam kurun waktu yang lama, mengisolasi diri, acuh terhadap orang lain, karir, hobi, dan pendidikan, dan besarnya penghakiman terhadap diri sendiri. Dalam kasus ekstrem, seorang remaja dapat dengan mudah terserang panik, melukai diri sendiri baik dengan benda tumpul maupun tajam, serta menunjukkan tendensi bunuh diri.

Baca juga:

Please, Ikutin Pedoman Media dan Medsos terkait Berita Bunuh Diri!

Konser hingga Pertandingan Bola Kerap Over Capacity, Gimana Pengelolaan Manusianya?

Menurut laman Kementerian Kesehatan kata-kata "kena mental lu" sering digunakan untuk mem-bully maupun melemahkan lawan bicara. Tapi sebenarnya, cinta dan dukungan itu penting dan berpengaruh pada kesehatan mental seorang remaja. Ketimbang mem-bully, kita disarankan untuk:

1. Menunjukkan cinta, kasih sayang, dan perhatian pada anak remaja Anda.

2. Tunjukkan bahwa Anda tertarik dengan apa yang terjadi dalam kehidupan anak Anda. Pujilah upaya anak serta poin bagus dan prestasi mereka. Hargai ide dan pendapat anak Anda.

3. Nikmati menghabiskan waktu bersama dengan anak Anda, dan juga sebagai sebuah keluarga.

4. Dorong anak untuk berbicara tentang perasaannya dengan Anda. Penting bagi anak untuk merasa bahwa mereka tidak harus melalui segala sesuatunya sendiri dan bahwa Anda dapat bekerja sama untuk menemukan solusi untuk masalah.

5. Tangani segera masalah saat mereka muncul, daripada membiarkannya menumpuk.

6. Bicaralah dengan anggota keluarga terpercaya, teman, orang tua atau guru lain jika Anda memiliki kekhawatiran. Jika Anda merasa membutuhkan lebih banyak bantuan, bicarakan dengan dokter umum atau profesional kesehatan lainnya mengenai kondisi mental anak.

Yang masih penasaran soal benarkah 'Generasi Zaman Now Lemah Mental', dan seperti apa kita menyikapi tudingan demi tudingan seperti ini, yuk kita dengarkan podcast Disko (Diskusi Psikologi) bersama psikolog dari Biro Psikologi Fathom, Andy Saputra berikut ini:

Episode selanjutnya bisa kamu dengarkan berikut ini:

  • AnakMuda
  • Anak Muda
  • Mental
  • Disebutlemahmental

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!