KBR, Jakarta- Hasil simulai head to head atau berhadapan dua capres dari Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Ganjar Pranowo menang melawan Capres Anies Baswedan, tapi kalah melawan Capres Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif IPI Burhanudin Muhtadi menyebut, bila di putaran kedua Anies Baswedan versus Ganjar Pranowo, maka suara Ganjar akan lebih banyak. Sedangkan bila Anies versus Prabowo, maka Prabowo lebih diunggulkan.
Hasil simulasi menunjukkan Ganjar unggul 51 persen saat berhadapan dengan Anies yang meraih 34,5 persen. Selanjutnya simulasi kedua menunjukkan Prabowo unggul 56,8 persen saat berhadapan dengan Anies yang meraih 26,5 persen. Sedangkan simulasi ketiga Prabowo unggul 50,5 persen saat menghadapi Ganjar yang meraih dukungan 39,3 suara.
"Bagaimana kalau misalnya Ganjar versus Prabowo Survei April menyimpulkan selisihnya 6 persen, sedangkan survei akhir Mei ini keunggulan Prabowo lebih lebar lagi yakni 11 persen dibanding dengan Ganjar. Dengan asumsi, Anies tak lolos putaran kedua, dan yang masuk di putaran kedua adalah Ganjar versus Prabowo. Artinya, pemilih Anies cenderung nambahnya ke Prabowo, kalau misalnya Anies tak lolos di putaran pertama (pemilu)," tuturnya (4/6/2023).
Direktur Eksekutif IPI Burhanudin Muhtadi mengatakan, Pemilih Generasi Z usia 17 hingga 21 tahun lebih banyak ke Prabowo. Sedangkan pemilih usia 22 tahun ke atas lebih banyak ke Ganjar.
Baca juga:
Survei Indikator dilakukan terhadap warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional. Kata Burhanudin, pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Editor: Rony Sitanggang