NASIONAL

BPBD Jateng: Abu Vulkanik Merapi Ganggu Pernapasan

"Dikatakannya, banyak warga masih memilih bertahan di rumah dengan penggunaan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat debu vulkanik."

Ardhi Ridwansyah

merapi
Pantauan aktivitas Gunung Merapi melalui Youtube kanal BPPTKG pada 15.10 wib (15/3/2023). (Foto: Youtube BPPTKG Channel)

KBR, Jakarta - Muntahan abu vulkanik Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta menganggu aktivitas warga yang berada di sekitar gunung.

Ketua Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan, sudah mendapat laporan keluhan warga terkena gangguan pernapasan karena abu vulkanik.

“Jelas ada (keluhan), ya itu koordinasi kami ke Dinas Kesehatan Provinsi, ke kepala dinas provinsi, yang berkaitan dengan kesehatan untuk (pelayanan). Informasi yang kami terima mereka sudah melakukan kegiatan aktivitas yang sifatnya Pusling ya, puskesmas keliling, untuk mengecek, untuk membagikan masker. Memberikan pemahaman edukasi terkait Gunung Merapi,” kata Bergas saat dihubungi KBR, Rabu (15/3/2023).

Bergas menambahkan sebaran abu vulkanik juga mengganggu aktivitas pertanian dan peternakan, meski belum terlalu parah.

Dikatakannya, banyak warga masih memilih bertahan di rumah dengan penggunaan masker untuk mencegah gangguan pernapasan akibat debu vulkanik.

Warga juga kesulitan mencari pakan ternak karena rumput terpapar abu vulkanik. Kementerian Pertanian telah menyalurkan 21 ton rumput untuk pakan ternak guna mencukupi kebutuhan di tiga desa yakni Desa Paten, Sengi, dan Krinjing. Bantuan juga datang dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah. Saat ini Merapi masih berstatus siaga.

Baca juga:

- Erupsi Gunung Merapi, 5 Wilayah di Jateng Terdampak Abu Vulkanik

- PVMBG: Waspada Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi dan Gamalama

Sementara itu, salah seorang warga Dusun Ndeles di Desa Sidorejo, Klaten, Sukiman menjelaskan, warga di lingkungannya masih melakukan pekerjaan rutin seperti biasa. Meski Dusun Ndeles letaknya di kaki Merapi atau empat kilometer dari puncak gunung, tapi belum ada warga yang mengungsi. "Warga masih bekerja seperti biasa," ujarnya kepada KBR (15/3/2023).

Editor: Fadli

  • merapi
  • erupsi
  • bpbd

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!