NASIONAL

(CEK FAKTA Debat) Anies: 160 Ribu Warga Indonesia Meninggal karena Virus, Benarkah?

"Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut 160 ribu orang di Indonesia meninggal bukan karena serangan militer, tapi karena serangan virus."

KBR

(CEK FAKTA Debat) Anies: 160 Ribu Warga Indonesia Meninggal karena Virus, Benarkah?
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. (Foto: ANTARA/Jessica Wuysang)

KBR, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut sektor pertahanan Indonesia menghadapi tantangan yang tidak kecil. Terutama di sektor pertahanan kesehatan.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini lebih dari 160 ribu orang meninggal bukan karena serangan militer, tapi karena serangan virus," kata Anies Baswedan saat mengikuti Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Verifikasi:

Salah satu virus yang mengancam Indonesia adalah virus korona (COVID-19). Sejak serangan virus COVID-19 melanda Indonesia pada 2020, korban meninggal di Indonesia akibat paparan virus korona mencapai lebih dari 161 ribu orang.

Hingga Agustus 2023, data Worldometer menyebut angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia berada di urutan kedua tertinggi di dunia, di bawah India yang mencapai 531 ribu orang meninggal.

Selain COVID-19, virus mematikan lainnya yang mengancam Indonesia adalah virus penyakit rabies. Sepanjang Januari-Juni 2023, rabies menyebabkan 53 orang meninggal. Sepanjang 2022, sebanyak 102 orang meninggal di Indonesia akibat rabies. Sedangkan pada 2021, terdapat 62 kematian dan pada 2020 terdapat 40 kematian akibat rabies.

Baca juga:

--

Artikel ini merupakan hasil kolaborasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO), Cekfakta.com bersama 18 media dan tim panel ahli di Indonesia.

  • #pemilu2024
  • #PemiluDamaiTanpaHoaks
  • Pemilu 2024
  • #kabar pemilu KBR
  • debat
  • Debat Pilpres 2024
  • Anies-Muhaimin
  • Anies Baswedan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!