NUSANTARA

Tambang Batu di Daerah Rawan Bencana di Rembang

Selain rawan bencana longsor dan memicu polusi debu, warga juga khawatir keberadaan tambang mengancam sumber air.

AUTHOR / Musyafa

EDITOR / Sindu

Tambang Batu di Daerah Rawan Bencana di Rembang
Kerukan tambang batu di Desa Lemahputih, Rembang, Jawa Tengah, yang kian dekat dengan permukiman penduduk. Foto: KBR/Musyafa

KBR, Rembang– Sejumlah warga di Desa Lemahputih, Kecamatan Sedan, Rembang, Jawa Tengah, mengeluhkan keberadaan tambang batu di daerah rawan bencana yang ada di wilayah mereka.

Salah satu penduduk Desa Lemahputih, Ansori mengatakan, selain rawan bencana longsor dan memicu polusi debu, warga juga khawatir keberadaan tambang mengancam sumber air.

Pasalnya kata dia, saban tahun, kampungnya menjadi daerah langganan kekeringan. Bahkan untuk kebutuhan air minum, warga menempuh jarak hingga 5 kilometer untuk mendapatkan air.

“Kalau untuk air minum ternak, kita manfaatkan sisa air di kubangan sungai yang mengering (jomblang),” ungkap Ansori, Selasa, 06 Agustus 2024.

red
Warga Desa Lemahputih mengambil air dari sungai yang sudah mengering. (Foto: KBR/Musyafa).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rembang, Ika Himawan Affandi berdalih tak bisa menindak tambang batu di wilayahnya, lantaran bukan wewenang pemerintah kabupaten. Kata dia, instansinya sebatas menangani dampak pencemaran tambang saja.

"Misal keluhan polusi debu dari truk tambang, kita sarankan untuk menutup muatan dengan terpal, penyiraman jalan, dan pembatasan jam operasional truk," kata Ika.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!