indeks
Melawan Arus Polarisasi: Peran Kritis Humas Muda dalam Kampanye #IndonesiaBicaraBaik

Kuasai personal branding & jadi pemimpin narasi! RECON PR 2.0 Perhumas Muda Jakarta Raya bekali Humas Muda hadapi polarisasi, disinformasi, & bangun citra positif.

Penulis: Daryl Arshaq Isbani

Editor: Don Brady

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Melawan Arus Polarisasi: Peran Kritis Humas Muda dalam Kampanye #IndonesiaBicaraBaik

KBR, Jakarta - Polarisasi publik dan derasnya disinformasi menuntut generasi muda untuk lebih dari sekadar hadir di media sosial. Mereka ditantang membangun personal branding yang autentik, kredibel, dan mampu menghadirkan narasi publik yang sehat. Menjawab tantangan tersebut, Perhumas Muda Jakarta Raya (PMJR) kembali menggelar ajang tahunan Reconnect Public Relations (RECON PR 2.0) di Universitas Bakrie, Jakarta, Jumat (26/9).

Dengan tema “Personal Branding dan Peran Humas Muda sebagai Pemimpin Naratif di Era Polarisasi”, RECON PR 2.0 menjadi ruang kolaborasi humas muda, praktisi industri, akademisi, dan mahasiswa. Forum ini membahas urgensi membangun narasi positif di tengah derasnya arus informasi digital.

Wakil Ketua Umum Perhumas Indonesia Rizky Saragih menekankan pentingnya kredibilitas.

“Dalam menghadapi era polarisasi, personal branding yang berempati dan beretika menjadi kunci. Melalui kolaborasi dan narasi positif, mari bersama menyuarakan Indonesia Bicara Baik untuk kebaikan Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Hadir pula sejumlah pembicara lintas bidang: Ketua Bidang Pengembangan Keanggotaan dan Perhumas Muda Steve Saerang; Communication Director Vero Public Relations Fuad Arrasyid; Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie Mirana Hanathasia; serta influencer muda Andri Senopati. Mereka berbagi pandangan tentang komunikasi etis, kolaborasi sehat antara brand dan influencer, hingga konsistensi personal branding.

Dalam paparannya, Steve Saerang menegaskan:

“Nama kita adalah brand kita. Personal branding adalah tentang kejelasan, konsistensi, keaslian, dan nilai yang dibangun dengan integritas. Cerita yang kita bangun akan selalu lebih berharga”, ujarnya.

Ketua Pelaksana RECON PR 2.0 Ibnu Arya Fahrizky menambahkan bahwa ajang ini tak hanya forum diskusi, melainkan ruang belajar kolektif.

"Generasi muda perlu berani menjadi pemimpin narasi. Melalui RECON PR 2.0, kami ingin menghadirkan kolaborasi untuk saling belajar, berbagi wawasan, dan memperkuat peran humas dalam membangun citra positif bangsa", ujar Ibnu.

Dengan dukungan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, RECON PR 2.0 mengukuhkan sinergi akademisi dan praktisi. Harapannya, lahir humas muda adaptif, profesional, dan siap bersaing di kancah global.

Melalui RECON PR 2.0, PMJR menegaskan komitmen mencetak generasi humas bukan hanya piawai membangun citra, tetapi juga menjadi agen perubahan. Gerakan ini sejalan dengan kampanye nasional #IndonesiaBicaraBaik, yang mendorong ekosistem komunikasi publik lebih sehat, positif, dan inklusif.

Baca juga: Kick Off BEN 2025: Wujudkan Masa Depan Inklusif bagi Anak & Remaja Disabilitas di Indonesia

RECONPR2025
PerhumasMuda

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...