NASIONAL

Bapanas Bantah Beras Langka, Stok Ramadan dan Idulfitri Aman?

Harga gabah juga ikut naik.

AUTHOR / Shafira Aurel, Heru Haetami

Bapanas Bantah Beras Langka, Stok Ramadan dan Idulfitri Aman?
Warga membeli beras saat operasi pasar murah di Pandeglang, Banten, Jumat (23/2/2024). (Foto: ANTARA/M Bagus Khoirunas)

KBR, Jakarta- Pemerintah mengimbau masyarakat tidak khawatir dengan ketersediaan stok beras. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan saat ini upaya memenuhi stok dan menjaga stabilitas pangan di dalam negeri terus dilakukan.

Ia berdalih, kelangkaan dan tingginya harga beras di pasar disebabkan hasil panen dalam negeri yang berada di bawah 1 juta ton.

Meski begitu, ia mengeklaim, ketersediaan stok beras aman menjelang Ramadan hingga Idulfitri.

"Kondisi stok beras itu aman. Jadi, kalau hari ini ada berita stok beras itu kurang, kita mau sampaikan sekali lagi stok beras cukup. Bulan Maret ini Insyaallah panennya akan 3,5 juta ton, ya, itu prediksi KSA (Kerangka Sampel Area) dari temen-temen BPS (Badan Pusat Statistik). Kemudian minggu-minggu lokal sudah dimulai," ujar Arief, di Gudang Pasar Cipinang Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menambahkanya harga beras yang tinggi juga disebabkan oleh harga gabah yang juga ikut naik.

"Harga gabah naik itu salah satunya kemarin adalah supply and demain pada saat produksi itu di bawah 2,5 juta ton sebulan setara beras. Maka ini akan menimbulkan rebutan gabah di tingkat petani itu yang memicu harga akan naik," imbuhnya.

Alasan Jokowi

Pertengahan bulan ini, Presiden Joko Widodo menyebut ada masalah distribusi yang menyebabkan kelangkaan di pasar. Dia mengeklaim stok beras masih tercukupi untuk cadangan pemerintah.

Itu disampaikan Jokowi dalam keteranga usai melakukanpencoblosan di TPS 10 Gambir, Jakarta Pusat.

“Stok beras di Bulog masih cukup banyak, ini hanya masalah misalnya distribusinya terganggu karena banjir. Misalnya seperti itu, kemudian juga,” kata Jokowi, Rabu (14/2/2024)

Jokowi meminta masyarakat tak khawatir langkanya beras di pasar.

“Beras baik yang medium maupun premium juga di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya jadi tidak perlu dikhawatirkan,” katanya.

Peningkatan Produksi

Sehari sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji bakal meningkatkan produksi beras untuk mengatasi harga yang masih tinggi.

"Kita tingkatkan produksi. Karena produksi mutlak kita tingkatkan kalau ingin menurunkan harga beras. Ini bukan hanya harga beras Indonesia saja, tetapi harga beras dunia,” kata Amran usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (13/2/2024).

Amran Sulaiman menambahkan, Kementan bakal memanfaatkan sungai-sungai besar untuk mengairi sawah-sawah pada masa tanam.

"Seperti Sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan lain-lain. Kita bisa pompa untuk menaikan airnya ke sawah," katanya.

Kemudian, optimalisasi dan pemberian benih gratis untuk petani yang ingin melakukan perluasan areal produksi padi maupun jagung.

"Kami siapkan 2 juta hektare untuk jagung, 2 juta hektar untuk benih padi," kata Amran.

Amran juga berjanji akan memastikan distribusi pupuk tepat waktu.

Kian Tak Jelas

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyebutkan harga beras kini semakin tak jelas.

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan mengaku mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp13.500 perkilo, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp18.500 perkilo.

Kata Reynaldi, persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET ini disebabkan beberapa faktor.

"Yang pertama ialah pemerintah tidak serius dalam pengelolaan perberasan sejak musim tanam tahun 2022 hingga kini sehingga produktivitas beras kita datanya simpang siur," kata Reynaldi, Senin, (12/2/2024).

Pantauan Harga

Pantauan KBR di situs harga pangan bi.go.id, per Rabu, (28/02), beras kualitas bawah I naik Rp200 menjadi Rp14.550 per kilogram. Sedangkan untuk beras kualitas medium I, kini dihargai Rp15.850, naik Rp250 per kilogram. Kemudian untuk beras kualitas super I saat ini mencapai Rp17.200, naik Rp250 per kilogram.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!